SLEMAN – Anak-anak Unit Playgroup – Kindergarten (PG-K) Global Islamic School 3 Yogyakarta (GIS 3 Jogja) unjuk kebolehan di dalam Pekan Budaya Nusantara.
Kegiatan yang diselenggarakan GIS 3 Jogja pada Sabtu (30/11/2024) ini merupakan bagian dari program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Selain sebagai sarana pengenalan ragam budaya Indonesia, Pekan Budaya Nusantara ajang mengasah potensi anak-anak.
Pekan Budaya Nusantara Tahun 2024 ini merupakan kegiatan pembelajaran active learning/contextual learning dimana kegiatan ini diselenggarakan guna mendukung tema pembelajaran yang telah disusun dan berkesinambungan dengan tema “Pesona Nusantara: Lets Discover, Learn, and Eksplore Our Heritage”
Pekan Budaya Nusantara, merupakan sarana untuk memperkenalkan ragam budaya di lndonesia, seperti ciri khas setiap provinsi, seperti nama, bangunan khas, budaya, kesenian melalui hasil karya dan tarian serta makanan khas.
Turut hadir dalam acara, Penilik PAUD Kabupaten Sleman, Sih Ngatini, S.Pd,M.Pd. Ia mengapresiasi kegiatan Pekan Budaya Nusantara Unit PG-K GIS 3 Jogja.
Menurut Sih Ngatini, acara ini sangat bagus dan menunjukkan kekompakan dalam berkolaborasi antara Sekolah, Yayasan dan Komite (wali murid )
“Acara ini merupakan wujud menanamkan cinta tanah air, kebersamaan sebagai bangsa Indonesia yang ber- Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini memang sudah seharusnya ditanamkan sejak dini kepada anak – anak generasi penerus bangsa,” ucapnya.
Direktur GIS 3 Jogja, Aini Husna, M.Pd menuturkan, tahun ini Gis 3 Jogja sudah memasuki usia ke 4 tahun dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat Yogyakarta.
Ia menegaskan GIS 3 berkomitmen untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas, bukan hanya proses pembelajaran di kelas (Intrakurikuler), namun juga kegiatan Kokurikuler atau simbiosis antara belajar dan aktivitas ekstra.
“Sebagai sebuah sekolah kami menyadari bahwa melakukan refleksi, evaluasi perbaikan terus menerus, itu adalah sebuah keharusan. Untuk itu di usia yang memasuki 4 tahun, GIS 3 Jogja terus melakukan introspeksi diri, evaluasi diri, bagian mana yang kami belum optimal, tentu saja bukan hanya proses pembelajaran di dalam kelas, seperti hari ini kita melaksanakan Pekan Budaya Nusantara yang merupakan kegiatan kokurikuler atau kegiatan penunjang untuk memberikan exposure kepada anak-anak dengan beragam gaya belajarnya. Ada yang gaya belajarnya visual, auditori, kinestetik, dan lain-lain,” terangnya.
Aini menjelaskan, apa yang ditampilkan anak-anak di panggung bukan semata-mata hasil belajar anak-anak, tetapi juga bagian dari proses mereka belajar, termasuk belajar untuk memiliki mental yang baik.
“Mengelola diri adalah bagian dari proses belajar mereka. Kemarin ketika mereka Latihan sampai GR (Gladi Resik) di sini, sudah oke sekali. Tapi hari ini mereka dapat chalange lebih karena disaksikan oleh begitu banyak orang dan ada ayah bundanya,” ujarnya.
Dengan ragam kegiatan yang disediakan oleh GIS diharapkan dapat mengasah potensi yang dimiliki anak-anak, sekaligus kegiatan dalam memberikan fasilitas pembelajaran.
“Kemudian yang tidak kalah penting dari semuanya adalah kami terus melakukan perbaikan kualitas dan kompetensi pendidik serta tenaga kependidikan. Itu menjadi komitmen dari GIS 3 untuk memberikan layanan pendidikan yang optimal agar anak-anak kita yang Insyaa Allah akan mengisi Indonesia Emas 2045. Anak-anak siap untuk bersaing di dunia global yang tetap berakar pada keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Aamiin,” pungkas Aini. (pr/kt1)
Redaktur: Fefin Dwi Setyawati