Gunungkidul – Kabupaten Gunungkidul berhasil meraih Penghargaan Swasti Saba Padapa 2025, penghargaan nasional dalam program Kabupaten/Kota Sehat (KKS) yang diberikan kepada daerah yang mampu menciptakan lingkungan sehat, aman, dan layak huni. Prestasi ini menjadi bukti komitmen Pemkab Gunungkidul dalam menghadirkan pembangunan yang berorientasi kesehatan dan didukung partisipasi aktif masyarakat.
Kepala Dinas Kominfo Gunungkidul, Setyo Hartato, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja nyata seluruh elemen, mulai dari pemerintah kabupaten, kapanewon, kalurahan, hingga kelompok masyarakat. Menurutnya, capaian ini sekaligus menjadi motivasi daerah untuk terus memperkuat kualitas lingkungan dan layanan kesehatan publik.
Apa Itu Swasti Saba Padapa?
Swasti Saba Padapa merupakan tingkatan pertama dalam penilaian Kabupaten/Kota Sehat, yang menilai keberhasilan daerah dalam memenuhi minimal dua tatanan kawasan sehat. Penilaian meliputi kawasan permukiman, sarana prasarana umum, pangan sehat, pariwisata sehat, transportasi sehat, hingga inovasi layanan publik.
Gunungkidul dianggap layak meraih Padapa karena mampu menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan lingkungan bersih, nyaman, aman, dan sehat, serta memiliki aktivitas pemberdayaan masyarakat yang konsisten.
Komitmen Pemerintah Daerah Mewujudkan Kabupaten Sehat Gunungkidul
Dalam penjelasannya, Setyo Hartato menegaskan bahwa penghargaan ini bukan sekadar pengakuan, tetapi cermin kerja sama lintas sektor. Program Kabupaten Sehat di Gunungkidul dijalankan melalui Forum Kabupaten Sehat (FKS), forum kecamatan sehat, serta pokja kalurahan sehat yang secara rutin melakukan pendampingan dan pemantauan.
Berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari edukasi PHBS, peningkatan sanitasi layak, pengelolaan sampah, pemenuhan air bersih, penataan ruang publik, hingga penguatan layanan kesehatan primer di Puskesmas. Semua upaya itu melibatkan masyarakat sebagai aktor utama.
Kasus Stunting Tinggi, Penghargaan Jadi Momentum Perbaikan
Di sisi lain, Gunungkidul masih menghadapi tingginya angka stunting, bahkan menjadi kabupaten dengan kasus stunting tertinggi di DIY. Kondisi ini turut menjadi perhatian pemerintah daerah.
Seorang perwakilan Dinas Kesehatan Gunungkidul menegaskan bahwa penghargaan Swasti Saba Padapa 2025 tidak hanya menjadi simbol prestasi, tetapi juga menjadi strategi pemerintah untuk menekan angka stunting melalui perbaikan lingkungan, peningkatan gizi, sanitasi, dan edukasi kesehatan masyarakat.
Menurut perwakilan Dinkes tersebut, upaya penurunan stunting sejalan dengan tatanan Kabupaten Sehat, karena stunting tidak hanya berkaitan dengan gizi, melainkan juga kualitas lingkungan, kesehatan ibu dan anak, sanitasi, hingga pola hidup sehari-hari.
Ia menambahkan bahwa program KKS membantu memperbaiki ekosistem kesehatan masyarakat, yang dalam jangka panjang akan berdampak pada penurunan kasus stunting di Gunungkidul.
Kolaborasi Lintas Sektor Menjadi Kunci
Keberhasilan meraih penghargaan ini dicapai melalui pendekatan lintas sektor yang didukung berbagai instansi. Setyo Hartato menegaskan bahwa kolaborasi menjadi pilar utama, mencakup:
- Sektor Kesehatan : Dinas Kesehatan melakukan edukasi gizi, pembinaan keluarga risiko stunting, perbaikan layanan KIA, dan penguatan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan.
- Sektor Lingkungan Hidup : Program pengurangan sampah, penguatan bank sampah, hingga penataan lingkungan bersih dilakukan dengan menggandeng komunitas lokal dan kader lingkungan.
- Sektor Infrastruktur : Pemerintah memperbaiki sarana air bersih, sanitasi layak, jalan lingkungan, ruang terbuka publik, serta fasilitas umum yang mendukung pola hidup sehat.
- Pemberdayaan Masyarakat : PKK, karang taruna, pokdarwis, dan kader kesehatan berperan besar dalam menggerakkan edukasi, pendataan keluarga rentan, dan menggalakkan budaya hidup bersih.
Setyo Hartato menegaskan, “Kabupaten Sehat adalah gerakan bersama. Pemerintah hanya memfasilitasi, tetapi masyarakat adalah penggeraknya.”
Dampak Penghargaan bagi Gunungkidul
Setyo Hartato menjelaskan bahwa penghargaan Swasti Saba Padapa memberi sejumlah dampak positif yang langsung dirasakan masyarakat.
- Meningkatkan Kualitas Hidup Warga : Penataan lingkungan, sanitasi, dan edukasi kesehatan meningkatkan kesadaran warga dalam menjaga lingkungan bersih dan sehat.
- Memperkuat Daya Tarik Daerah : Kualitas lingkungan yang membaik berpengaruh pada kenyamanan wisatawan, investor, serta citra daerah sebagai tujuan wisata unggulan di DIY.
- Mendorong Kebijakan Berbasis Kesehatan : Penghargaan ini membuat Pemkab semakin serius mengintegrasikan aspek kesehatan dalam seluruh kebijakan pembangunan.
- Meningkatkan Partisipasi Publik : Warga semakin terdorong berperan aktif dalam pengelolaan sampah, kebersihan lingkungan, serta edukasi kesehatan keluarga.
Perwakilan Dinkes Gunungkidul menambahkan bahwa momentum ini sangat penting untuk memperkuat langkah penurunan stunting, terutama melalui gerakan masyarakat yang lebih terarah dan terkoordinasi.
Target Selanjutnya: Menuju Swasti Saba Wiwerda
Menurut Setyo Hartato, penghargaan Padapa adalah langkah awal untuk meraih tingkatan lebih tinggi, yaitu Swasti Saba Wiwerda. Untuk mencapai level tersebut, Gunungkidul harus memenuhi lebih banyak tatanan sehat, menambah inovasi pelayanan publik, dan memperdalam kolaborasi antar lembaga.
Pemkab Gunungkidul optimistis bahwa dengan kerja sama semua pihak, peningkatan tatanan sehat dapat tercapai dan berdampak pada perbaikan kesehatan masyarakat secara menyeluruh, termasuk percepatan penurunan stunting.
Gunungkidul Maju sebagai Kabupaten Sehat yang Berkelanjutan
Dengan diraihnya Swasti Saba Padapa 2025, Gunungkidul kembali menegaskan diri sebagai daerah yang peduli terhadap kesehatan dan kualitas lingkungan. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kominfo Gunungkidul, Setyo Hartato, serta diperkuat pernyataan perwakilan Dinas Kesehatan yang menilai penghargaan ini sebagai bagian dari strategi menekan angka stunting.
Gunungkidul kini melangkah menuju pengembangan Kabupaten Sehat Gunungkidul sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan, dengan harapan dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi seluruh warga.














