JAYAPURA – Mantri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Mentri PP dan PA), Yohana Susana Yambise terus gencar melakukan koordinasi untuk memerangi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kali ini, Kamis (09/07/2015) Mentri Yohana melakukan kunjungan di Lapas kelas II A, Abepura, Papua untuk melihat kondisi perempuan dan anak di Lapas tersebut.
“Saya mau melihat perempuan dan anak dalam keadaan aman, tidak mengalami kekerasan, tanpa diskrimanasi, mendapatkan pemberdayaan dan perlindungan,” pungkas Yohana sebagaimana dalam rilis yang dikirimkan Humas Kementrian PP dan PA kepada Jogjakartanews.com.
Dalam kunjungannya, Yohana berpesan kepada penghuni Lapas perempuan agar senantiasa bersabar dan menganggap apa yang dialaminya saat ini sebagai bahan instrospeksi diri. Untuk mendukung pemberdayaan perempuan di Lapas, khususnya terkait pemberdayaan ekonomi, Mentri Yohana diminta untuk berkoordinasi dengan Kemensos agar mereka mendapatkan fasilitas untuk kebutuhan keterampilan ekonomi mereka. Sebab, selama di Lapas, mereka dilatih membuat kerajinan tas, menjahit, dan kegiatan positif lainnya.
Sementara di Lapas Anak, Mentri Yonna melihat penghuni anak-anak masih bergabung dengan dewasa. Hal ini menurut Yohanna sangat riskan karena anak-anak kerap meniru kelakuakn orang-orang dewasa. Untuk itu, ia meminta agar Lapas anak di pisah dengan Lapas dewasa. Selain itu ia juga ingin anak-anak mendapatkan hak pendidikan wajib belajar selama 12 tahun karena bagaimanapun anak-anak menurutnya merupakan aset bangsa yang harus dijaga
“Saya akan bersurat kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) agar memberikan homeschooling atau diberikan fasilitas antar-jemput ke sekolah oleh pihak lapas,” pungkas mentri kelahiran tanah Papua itu.
Ia juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dalam rangka pemenuhan hak pendidikan bagi anak di Lapas. (pr)
Redaktur: Herman Wahyudi