PEKANBARU – Menteri Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) Yohana Yembise menegaskan Negara menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak tanpa diskriminasi. Hal itu dikemukakan menteri Yohana dalam kunjungan kerjanya ke Pekanbaru, Provinsi Riau, Minggu (13/12/2015) sore.
“Anak adalah asset bangsa dan penerus pembangunan. Berinvestasi pada anak sama halnya dengan berinvestasi pada sepertiga dari jumlah penduduk Indonesia, yakni sejumlah 82 juta jiwa. Tentu ini investasi yang sangat strategis. Ini harus dipersiapkan seserius dan sebaik mungkin agar berbuah kebaikan bagi bangsa dan negara di masa depan,” ungkap Menteri Yohana didampingi Plt. Gubernur Riau, H. Arsyad Juliandi Rachman, dalam acara meninjau Sekolah Ramah Anak dan Peresmian Taman Baca “Lentera Hati” di SMAN 4 Pekanbaru.
Menteri Yohana menyampaikan apresiasinya atas berbagai prestasi yang sudah dicapai SMA Negeri 4, diantaranya keberhasilan mendapatkan penghargaan Adiwiyata pada 2014 termasuk keberhasilan Nurhafni sebagai salah satu Kepala Sekolah terbaik di negeri ini.
Ketika memberikan sambutan, Menteri sempat menanyakan langsung ke siswa adakah pola kekerasan seperti cara-cara dulu dalam memberikan pelajaran kepada siswa, termasuk sistem pendidikan yang diterima di rumah.
“Anak-anak di sekolah ini sudah sangat kreatif dan produktif, sekolah ramah anak adalah sekolah yang betul -betul ramah terhadap kepentingan anak, tidak ada kekerasan, begitu juga di rumah harus tidak lagi ada kekerasan terhadap anak, karena sudah ada undang-undang perlindungan anak, saya yakin sekolah ini sudah ramah anak, sudah tidak ada lagi kekerasan disini, sekolah SMAN 4 Pekanbaru bisa menjadi model sebagai sekolah yang ramah anak,” ungkap Menteri Yohana.
Dalam kunjungannya ke Pekanbaru, Yohana juga berkesempatan mengunjungi Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru yang merupakan Puskesmas Ramah Anak. Lepas kunjungan ke Puskesmas, Menteri Yohana yang saat itu juga didampingi oleh Deputi Tumbuh Kembang Anak, Lenny N. Rosalin juga melakukan kunjungan ke rumah singgah kanker anak milik Kota Pekanbaru. Kunjungan dilanjutkan ke Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 2B Pekanbaru. dan Panti Asuhan Amanah YKWI Pekanbaru.
“Negara melindungi anak tanpa diskriminasi, anak-anak harus mendapatkan haknya untuk tetap bersekolah, bermain, berpartisipasi dan berkespresi,” tandas Menteri Yohana di akhir kunjungannya. (pr*/kt3)
Redaktur: Rudi F