YOGYAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kembali melemah. Nilai tukar yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin pagi (25/11/2013) bergerak sebesar 13 poin menjadi Rp11.715 dibanding posisi sebelumnya pada Kamis (22/11/2013) lalu, di Rp11.702 per dolar AS. Melemahnya nilai tukar rupiah tersebut dikhawatirkan akan berpengaruh kepada sektor industri, tak terkecuali industri kecil menengah.
Di Yogyakarta, hal itu dikhawatirkan akan berpengaruh pada para perajin batik . Sebab, 60 persen perajin batik di Yogyakarta masih mengandalkan pewarna impor. Di sisi lain, menurut data dari data dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta, sektor industri batik di Yogyakarta termasuk menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan. Tercatat pada 2012, jumlah perajin batik yang telah mendapatkan izin produksi sebanyak 266 unit dengan jumlah pekerja sebanyak 1. 774 orang.
“Tentu kalau nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah, harga pewarna batik impor juga akan naik, ini bisa mempengaruhi produksi pembatik. Tapi mudah-mudahan segera normal kembali dan tidak berpengaruh,” harap salah seorang perajin batik di Jogja, Suwarno. (now/kont)
Redaktur: Rudi F