GUNUNGKIDUL – Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata, perkotaan Wonosari dan sekitarnya masih ada yang terbilang tidak higienis dalam menjajakan dagangannya. Hal itu diungkap oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Budi Martono, Selasa (26/11/2013).
“Kami masih banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat bahwa makanan yang dijual pedagang kaki lima baik di kawasan wisata maupun perkotaan itu belum spenuhnya higienis,” katanya kepada wartawan.
Banyaknya keluhan masyarakat, kata Budi, pihak Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan ESDM Gunungkidul akan melakukan pembinaan terhadap PKL. Supaya PKL dapat menjual produk yang berkualitas, higienis, dan tentunya tidak merugikan masyarakat.
“Salah satu wujud perhatian pemerintah dalam membina PKL yakni kami memberikan bantuan peralatan untuk produksi supaya dagangan yang dihasilkan lebih higienis. Ada 45 PKL di Kecamatan Playen yang menerimanya,” jelas Budi.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Gunungkidul, Bambang Dwi Setiana mengakui kalau masih ada PKL yang belum higienis terutama dalam hal sanitasi. “Kami mendukung langkah Pemkab yang melakukan pembinaan kepada PKL. Kami meminta difasilitasi terutama dalam penyediaan sarana sanitasi yang higienis,” pungkasnya. (dit)
Redaktur: Azwar Anas