YOGYAKARTA – Dari 26 persen atau 1 dari 4 orang berusia 40 tahun ke atas terserang neuropati atau kerusakan saraf. Hal ini, dijabarkan oleh ), Ketua Perdossi DIY, Prof.Dr. dr. Samekto Wibowo Sp S (K). Pasalnya, semakin bertambahnya usia, fungsi saraf si sekujur tubuh akan semakin menurun.
Selain faktor usia, Kata dr. Samekto, neuropati juga bisa disebabkan oleh diabetes, proses pengobatan, trauma, infeksi, alkoholisme, gangguan nutrisi, imunitas, dan akibat gangguan metabolik lainnya.
”Usia 40 tahun ke atas cenderung terkena kerusakan saraf,” katanya saat menjadi pembicara dalam peluncuran Neurophaty Service Point di Yogyakarta, Kamis (28/11/2013).
Menurutnya, neuropati ditandai dengan gejala seperti rasa nyeri, kesemutan, baal atau kebas, mati rasa, kaku otot, kram, hipersensitif sampai gangguan kontrol kandung kemih, dan kelemahan bahkan penyusutan.
Dikatakan Samekto, ironisnya, secara umum neuropati seringkali tidak disadari sebagai penyakit, melainkan dipandang sebagai kondisi yang umum akibat komplikasi dari penyakit lain. Padahal, lanjut dia, jika dibiarkan kondisi neuropati dapat mengganggu mobilitas penderitanya.
“Pada neuropati karena usia, apabila tidak diterapi dengan benar, dapat menjadi berat sehingga berpotensi menimbulkan komplikasi lain,” tambahnya.
Dengan demikian, pada penderita diabetes, resiko terjadinya neuropati semakin bertambah besar, sejalan dengan bertambahnya usia dan lama penyakit diabetes yang diderita. (ynr)
Redaktur: Azwar Anas