Wagub Ragukan Survey Yogyakarta Peringkat Dua Peredaran Narkoba

YOGYAKARTA – Predikat negatif Yogyakarta yang menempati peringkat ke dua peredaran narkoba di Indonesia diragukan Wakil Gubernur (Wagub) DIY, KGPAA Paku Alam (PA) IX. Wagub menuturkan, klaim yang didasarkan survey dari lembaga anti narkoba tersebut, validitasnya perlu ditanyakan.

“Ternyata agak keliru. Yang di survey darah Gejayan (wilayah padukuhan di kelurahan Condongcatur, kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, red). Nah di situ memang daerahnya. Mungkin ada wilayah di luar Jogja yang mungkin lebih banyak tapi tidak pernah diekspos,” tutur Wagub saat menerima kunjungan jajaran redaksi jogjakartanews.com, Senin (20/01/2014) siang.

Lebih lanjut PA IX menjelaskan, predikat buruk tersebut memang sedikit banyak berakibat kekhawatiran para orangtua yang akan menyekolahkan anaknya ke Yogyakarta.

“Memang banyakorang tua dari luar daerah yang akhirnya takut menyekolahkan anaknya ke jogja,” ungkapnya.

Menyikapi hal tersebut, menurut Wagub, langkah yang diambil Pemda DIY adalah mendorong penegak hukum untuk meningkatkan operasi narkoba. Pemda juga melakukan upaya memberantas narkoba dengan menggandeng seluruh lapisan masyarakat, termasuk media.

” Media juga kami minta membantu. Setiap ada kasus narkoba diberitakan, agar menimbulkan efek jera. Jadi kami tidak diam membiarkan, kami dari pemda DIY juga mengerjakan tugas itu. Akhirnya sekarang orang tua tidak lagi khawatir menyekolahkan anaknya di Jogja,” tegasnya. (dit)

Redaktur: Azwar Anas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com