Sayangnya, BPJS Belum Menyentuh Masyarakat Lapisan Bawah

YOGYAKARTA – Sejak resmi diluncurkannya Jaminan Kesehatan Nasional pada awal tahun 2014 nampaknya sosialisasi yang dilakukan pemerintah maupun BPJS masih kurang maksimal, karena sebagian masyarakat lapisan bawah yang berada di desa-desa masih belum tersentuh sosialisasi program JKN sehingga mereka tak mengerti apa itu BPJS maupun Jaminan Kesehatan Nasional.

Seperti Yani (32) warga Panggungharjo Krapyak Wetan, Bantul mengaku belum mengerti adanya program Jaminan Kesehatan Nasional.

“Saya taunya cuma Jamkesmas, kalo JKN atau BPJS belum ngerti,” ujarnya Selasa (21/1/2014).

Meski pernah sekilas melihat iklan BPJS Kesehatan di televisi, namun menurutnya belum tahu mekanisme kepesertaan serta berapa iuran yang harus dibayar tiap bulannya.

Bahkan ia merasa belum tertarik sama sekali untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan, “Saya belum tertarik untuk daftar JKN karena tidak paham apa itu BPJS kesehatan,” tambahnya.

Hingga saat ini warga Panggungharjo Krapyak belum tersentuh sosialisasi sama sekali terkait Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Program Jaminan Kesehatan Nasional merupakan program wajib yang harus diikuti oleh seluruh warga Indonesia bahkan ditargetkan, pada Januari 2019 seluruh warga Indonesia sudah menjadi peserta BPJS, namun nyatanya hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum tersentuh sosialisasi.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) wilayah DIY diharapkan harus segera melakukan sosialisasi di desa-desa sehingga masyarakat lapisan bawah dapat mengerti terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang digadang-gadang akan menjadi solusi alternatif jaminan kesehatan. (war)

Redaktur: Azwar Anas

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com