JAKARTA– Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, menaruh harapan besar kepada kader-kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Menurut Jokowi, HMI sebagai organisasi mahasiswa tertua tentunya memiliki pengalaman dan managemen keorganisasian yang baik,
“Saya rasa anak-anak HMI bisa berbuat lebih dari saya kelak, kan sudah terbukti kalian lebih berani dan lebih nekad” candanya ketika menghadiri pembukaan Pleno 1 Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Jumat (24/10/2014) di Perpustakaan Nasional Jakarta.
Terkait persoalan bangsa yang perlu segera disikapi, Jokowi mengatakan, perlunya perbaikan managemen kepemimpinan. Menurutnya, untuk memperbaiki kehidupan bangsa harus berani memperbaiki system dan mengontrol kinerja sesuai yang diprogramkan,
“Jadi kerja itu harus ada tolok ukurnya,” ungkap mantan Wali Kota Solo ini.
Jokowi beranggapan, gesekan politik adalah salah satu penyebab kenapa Indonesia ini tertinggal dari Negara-negara tetangga,
“Permasalahan bangsa ini terletak pada kesalahan manajemen karena gesekannya lebih pada arah politis,”katanya.
Sementara terkait momentum Pemilu 2014, jokowi tidak banyak memberikan komentar. Dia hanya mengatakan jika dalam Pemilu, baik Pemilu Legislatif (Pileg) maupun Pilpres, dia tidak terlalu memikirkan.
“Saya mau cari cara mengatasi banjir ,” tukasnya.
Jokowi juga menegaskan dirinya tidak membutuhkan pencitraan untuk kepentingan politik. Menurutnya, media massa yang kerap meliput setiap kegiatannya terutama saat ‘blusukan’, bukan karena diundang tau atas keinginannya,
“Saya ini melakukan blusukan itu bukan pencitraan namun benar-benar agar bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat, saya juga tidak meminta media meliput, media saja yang mengikuti saya” ungkapnya.
“Memang mungkin aneh gubernur kok begitu, namun dengan demikian saya jadi tahu betul apa yang diperlukan oleh masyarakat,” imbuh Jokowi.
Sebenarnya Jokowi dijadwalkan untuk menjadi key note speaker dalam diskusi pembukaan Pleno dan dipanelkan dengan Gubernur Sulawesi Selatan yang sekaligus merupakan ketua asosiasi gubernur seluruh Indonesia H. Syahrul Yasin Limpo. Namun karena harus memeriksa warga korban banjir di daerah Jakarta Selatandan Timur, jokowi terlambat datang satu jam setelah diskusi selesai. Meski demikian, kedatangan Jokowi disambut hangat oleh kader-kader HMI. Jokowi yang berbaur langsung dengan Kader-kader HMI menyampaikan gagasannya memperbaiki bangsa secara singkat, sekitar 10 menit, sebelum akhirnya berpamitan untuk melanjutkan ‘blusukan’.
Di sisi lain, ketua umum PB. HMI drg. M. Arief R.Hasan dalam sambutan pembukaan pleno menyampaikan bahwa ajang pleno 1 ini hendaknya menjadi momentum evaluatif sekaligus moment untuk lebih mensinergikan kinerja-kinerja PB HMI khususnya kinerja yang bisa membawa kemaslahatan ummat.
Sementara salah peserta acara Dzikri Maulana berharap dari gagasan-gagasan yang disampaikan Dua Gubernur yang hadir bisa menjadi penyemangat kepada kader-kader HMI yang akanmenggelar berpleno hari ini untuk menghasilkan karya yang briliyan. (lia)
Redaktur: Aristianto Zamzami