YOGYAKARTA – Ribuan warga Yogyakarta mengalami gangguan kesehatan akibat dampak abu vulkanik Gunung Kelud yang melanda wilayah Yogyakarta sejak sepekan lalu. Warga kini mulai diserang penyakit mengalami Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jumlah pengidap ISPA tersebut tercatat melonjak drastis dari jumlah sebelumnya akibat kondisi udara Yogyakarta yang diselimuti abu vulkanik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Fita Yulia mengatakan, sampai hari ini Jum’at (21/02) tercatat jumlah warga yang mengalami gangguan pernafasan melonjak tajam mencapai 2.175 pasien.
“Kasus ISPA di Yogya kali ini paling tinggi pasca hujan abu vulkanik yang terjadi di Yogyakarta sejak sepekan lalu,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain penyakit ISPA, Dinkes kota Yogyakarta mencatat selama adanya debu vulkanik antara lain: iritasi mata sebanyak 72 pasien, faringitis sebanyak 46 pasien, dermatitis sebanyak 46 pasien, dan diare sebanyak 26 pasien.
“Kasus ISPA di Yogya memang sudah cukup tinggi sebelum hujan debu terjadi dan kemudian ditambah adanya musibah debu vukanik tentunya dampak penyakit ISPA semakin bertambah. Namun demikian masyrakat tetap waspada terhadap debu vulkanik yang masih tersisa,” terangnya.
Masih menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, terkait kasus ISPA yang menyerang masyarakat Yogya diharapkan dapat berkurang. “Sampai Jum’at siang saya belum terima data terbaru jumlah penderita ISPA tetapi mudah-mudahan jumlahnya tidak bertambah,” ungkapnya
Ia juga menghimbau kepada warga Yogyakarta untuk tetap menggunakan masker saat melakukan perjalanan karena sisa debu vulkanik masih belum steril. (kim)
Redaktur: Azwar Anas