YOGYAKARTA – Salah satu elemen Koalisi Pemilih Kritis (KPK) yakni Masyarakat Peduli Media (MPM) Yogyakarta juga ikut memberikan catatan kritis terhadap kinerja media dalam pemberitaan kampanye terbuka pada Pemilu legislatif tahun 2014 ini. Salah satu poin yang menarik dari MPM adalah soal ekses negatif dari kampanye terbuka
“Dengan pengerahan massa tidak mendapatakan perhatian dari media lokal,” kata Darmanto, salah satu aktivis Koalisi Pemilih Kritis (KPK) dari perwakilan Masyarakat Peduli Media (MPM) Yogyakarta kepada wartawan di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta pada Kamis (3/4/2014)
Lebih lanjut Darmanto membeberka, media lokal memberikan perhatian kepada kampanye terbuka jika ada bentrokkan massa dan kekerasan fisik yang menimpa korban. ” Perilaku kampanye yang bar-bar dan kepolisian yang cuek bebek atas perilaku bar-bar di jalan raya, ketidapedulian aparat untuk menindak pengendara dengan raungan knalpot yang membisingkan dan menggangu kenyamanan masyarakat, menjadi salah satu catatan kritis kami,” ujar Darmanto
Darmanto menambahkan bahwa kualitas informasi yang diproduksi melalui berita-berita di media masih jauh dari harapan. “Media belum menjalankan fungsi kontrol secara maksimal,” tandasnya
“Media lebih banyak terjebak pada euforia kampanye dan menjadi alat pencitraan parpol seperta pemilu dan caleg daripada mewakili kepentingan publik,” pungkasnya. (bhr)
Redaktur: Azwar Anas