JAKARTA – Kapal tanker milik Pertamina bermuatan 45 ribu kiloliter bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, terbakar di kawasan Perairan Kota Baru Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (16/09/2014) malam. Dikabarkan, dalam insiden tersebut diduga satu orang teknisi kapal meninggal.
Menurut keterangannya kepada media, Kepala Pusat dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, lokasi kejadian tepatnya sekitar satu mil dari Pesisir Tanjung Pemancingan Kota Baru, Kecamatan Kulo Sebuku, Kabupaten Kota Baru.
Api sudah padam pukul 21.00 WITA. Namun korban belum dievakuasi karena di dalam ruang kapal masih panas. Selain itu, kata dia, upaya penyelamatan masih terkendala sulitnya jaringan komunikasi.Â
“Gelombang di perairan utara Kota Baru cukup tinggi dan sarana prasarana yang kurang mendukung,†tuturnya kepada wartawan, Selasa (16/09/2014).
Hingga kini, petugas masih melakukan upaya penyelamatan. BNPB terus berkomunikasi dengan BPBD setempat untuk mengetahui informasi terakhir.Â
Terkait penyebab terbakarnya kapal dengan nama Lambung Cilacap Permina Samudra 104 tersebut? Sutopo mengatakan masih dalam penyelidikan. Demikian juga terkait jatuhnya korban jiwa belum bisa dipastikan.
“Belum diketahui kepastian penyebab maupun adanya korban,†tukasnya.
Infirmasi dari Badan Sar Nasional (Basarnas) yang melakukan operasi penyelamatan, Anak Buah Kapal (ABK) total sebanyak 26 orang. 21 orang awak kapal berhasil dievakuasi. Sementara satu orang teknisi di kamar mesin yang terperangkap di dalam kapal, dan empat lainnya belum diketahui kondisinya.
Hingga pagi tadi belum diketahui pasti penyebab kebakaran, namun diperkirakan titik api berasal dari kamar mesin. Tim gabungan BPBD Kabupaten Kotabaru bersama Depo Pertamina Kotabaru, Basarnas, Satpol Air, dan TNI AL yang langsung ke lokasi kejadian menggunakan kapal cepat milik Pertamina, masih berusaha melakukan upaya evakuasi kapal berkapasitas 60.000 ton tersebut. (sam/kontributor)
Redaktur: Rudi F