HMI Siap Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM di Istana Negara

JAKARTA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Pusat (Jakpus) menggelar aksi menolak rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak. di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2014) siang. Dalam aksinya, massa HMI mengajak masyarakat untuk bersama-sama turun ke jalan untuk menolak kebijakan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang tidak Pro Rakyat tersebut.

“Tidak ada alasan yang logis Pemerintah Jokowi-JK menaikkan harga BBM. Saat ini harga minyak dunia turun. Persoalan APBN sesungguhnya masih banyak solusi tanpa harus menaikkan harga BBM yang akan menyengsarakan rakyat,” kata Ketua HMI Cabang Jakpus, Awaludin dalam orasinya.

Dikatakan Awaludin, Jika Jokowi menaikkan harga BBM, maka mantan Gubernur DKI tersebut telah mengkhianati kepercayaan rakyat Indonesia yang memilihnya menjadi Presiden.

“Jika Jokowi tetap menaikkan harga BBM, maka Jokowi telah mengkhianati amanah rakyat. Jokowi tidak merakyat dan lebih tunduk kepada kepentingan Asing,” ujarnya.

Lebih lanjut Awaludin mengatakan, kenaikan harga BBM sejatinya hanya akan menguntungkan perusahaan-perusahaan asing. Terlebih, kata dia, alasan pengalihan subsidi untuk pembangunan infrastruktur yang kemudian proyeknya ‘diobral’ kepada investor atau perusahaan asing di forum APEC, dan hasil pembangunan tersebut nantinya akan dikomersialisasikan menunjukkan jika Jokowi tidak hendak mensejahterakan rakyat, melainkan mensejahterakan investor asing.

Menurutnya  HMI akan terus malakukan aksi penolakan sebelum Jokowi membatalkan kenaikan harga BBM. Ia berjanji akan membawa massa yang lebih besar lagi di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Barat, di Kementerian ESDM, BUMN.

“Kami akan terus menggelar aksi hingga Jokowi membatalkan kenaikan harga BBM, insya Allah kami akan mendatangi istana Negara,” tegasnya.

Dalam aksi tersebut, sempat terjadi bentrok antara massa HMI dengan kepolisian. Dikabarkan dua kader HMI mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut.  Bentrokan dipicu ketika mahasiswa berusaha memblokir jalan dengan menyandera sebuah truk molen yang melintas di lokasi demonstrasi. (ded/kontributor)

Redaktur: Rudi F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com