JAKARTA – Sudah lebih dari satu bulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemban amanah rakyat dan negara, dengan berjanji akan pro rakyat. Namun banyak pengamat yang menilai kebijakan yang diambil Jokowi justru sebaliknya,
“Diantara kebijakan yang tidak pro rakyat dan negara Justru diambil oleh Jokowi,” ungkap Ketua Forum Ekonom Muda Indonesia (FEMI), Defiyan Cori dalam siaran pers yang diterima jogjakartanews.com, Jumat (12/05/2014) siang.
Menurut Cori, diantara kebijakan yang tidak pro rakyat tersebut antara lain kebijakan menaikkan harga BBM disaat harga minyak dunia turun. Padahal, kata dia, cara untuk menambah anggaran APBN sesunggunya bisa dari sumber lain.
“Menyampaikan alasan beban subsidi yang besar untuk mencabut subsidi rakyat, adalah tidak bijaksana,” ungkapnya.
FEMI juga menyoroti kebijakan menindak siswa nakal oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan. Menurutnya, hal tersebut adalah sebuah kebijakan yang Justru tidak mendidik.
“Padahal siswa adalah pribadi yang harus dididik bukan ditindak. Masih ada cara lain yang bijaksana untuk mengarahkan generasi penerus bangsa,” katanya.
Selain itu, Cori juga menilai kebijakan menenggalamkan kapal penangkap Ikan yang melanggar wilayah hukum adalah sebuah kebijakan yang tidak efektif dan efisien. Dikatakan Cori, cara bertindak seperti ini adalah mubazir.
“Karena kapal asing yang seharusnya bisa disita, lalu pemerintah meminta tebusan negara yang nelayannya melanggar hukum sehingga ada kompensasinya dan itu bisa menambah kas negara. Jika negara yang bersangkutan tidak bisa menebus, alangkah bijaksananya jika kapal diberikan ke nelayan kita,” katanya.
“Perlu disadari bahwa tidak semua kebijakan menggunakan tindakan tegas itu efektif jika merugikan hubungan bertetangga antar negara. Masih banyak jalur diplomasi. Apalagi jika menindak seorang siswa dan rakyat yang sudah memilih Presiden. Semoga Presiden Jokowi lebih bijaksana dalam bertindak, dan Semoga Allah Subhanahuwata’ala memberi petunjuk,” pungkas nya dalam rilis yang juga mencantumkan nama Daru Asih sebagai Sekretaris Umum FEMI. (pr)
Redaktur: Aristianto Zamzami