Edutek  

Mendikbud: Buku dan Membaca Sangat Ditekankan dalam Islam

JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menekankan pentingnya membaca bagi siapa saja, terlebih bagi umat Islam.

“Pentingnya buku, dan pentingnya membaca adalah pesan yang sangat ditekankan dalam Islam. Bahkan Al-Qurán yang agung pun disebut dengan nama Kitab. Perintah membaca ada dalam wahyu pertama, “Iqro bismi rabbika”, dan walaupun ditujukan lewat Nabi yang tidak pandai membaca, ini menunjukkan pentingnya bacaan,”kata Anies Baswedan saat membuka Islamic Book Fair ke-14, di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/02/2015).

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga mengulas bahwa membaca juga dalam arti luas dengan mengkaitkan apa yang di bacaan dengan membaca alam dan peristiwa.

Menurut Mendikbud, dalam pandangan Islam, ada ungkapan yang sangat populer. bahwa sebaik-baik teman adalah buku. Karena buku dapat mempengaruhi emosi – membawa kegembiraan dan kebanggaan atau sebaliknya. Buku juga teman yang luar biasa tulus, menyampaikan apa adanya.

Dalam konteks kebudayaan, Mendikbud menyatakan, buku menggambarkan peradaban dalam konteks masyarakatnya. Karenanya, kata Anis, di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim dan di Islamic Book Fair) ia melihat bahwa buku-buku Islami itu juga bukan hanya yang berbicara tentang berbagai aspek ibadah maupun aqidah, namun banyak yang mencerminkan nilai-nilai dan budaya yang sejalan dengan Islam.

“Buku-buku Islami sangat luas berbicara tentang kedamaian, keadilan, tanggung jawab pada alam, profesionalisme dalam bekerja, penghormatan pada negara, dan lain sebagainya,”ujar Anies Baswedan.

Menurut Mendikbud, dukungan pada industri perbukuan juga merupakan sebuah pesan tegas menciptakan peradaban yang lebih baik. Dalam kaitan ini komitmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini ditunjukkan lewat dukungannya pada peran Indonesia sebagai guest of honour di Frankfurt Book Fair 2015, yang akan berlangsung beberapa bulan mendatang.

Menteri Anies Baswedan melihat dari sisi pendidikan, buku terbukti merupakan alat belajar-mengajar yang sangat efektif untuk memberdayakan siswa, guru dan semua pihak yang terlibat.

“Penggunaan berbagai jenis buku yang beragam sebagai sumber belajar dan dukungan dari Pemerintah untuk menyebarluaskan content dan pemikiran yang inovatif menjadi bagian yang sangat penting dari upaya peningkatan mutu dan juga pemerataan akses pendidikan,” kata Anies.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Anis juga menyebut bahwa peningkatan akses terhadap pendidikan merupakan salah satu dari tiga kerangka strategis (Trisentra) Kemendikbud.

Pertama, penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan. Kedua, percepatan peningkatan mutu dan akses pendidikan. Ketiga, pengembangan efektifitas birokrasi pendidikan melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik.

“Satu hal lagi yang penting, menurut Menikbud, adalah pembentukan kebiasaan membaca yang baik, setiap hari, yang dibangun di sekolah dan rumah lewat berbagai upaya. “Pembaca yang baik, akan menjadi bagian dari pemikir dan orang-orang yang berkarya dengan baik bagi Indonesia,” kata Anies Baswedan. (pr)

Redaktur: Rudi F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com