Gerakan Separatis VS Kebangsaan dan Kenegaraan

Oleh: Dimas Priagung*

Memandang segala sesuatu secara umum beberapa arah filosofis atau sekelompok ide perubahan dan perbaikan dimana manusia hidup dan mempunyai kehidupan. Ide dan gagasan yang disampaikan kepada sesama menghasilkan buah pemikiran yang bisa digunakan dalam kehidupan di dunia. Secara tidak langsung rasa buah pemikiran tersebut akan dirasakan oleh anggota masyarakat. Hasil dari pemikiran yang sudah tertuang dari berbagai individu yang berfikir tentunya disampaikan seluruhnya kepada masyarakat luas. Penempatan hasil pemikiran itulah yang nanti akan diterapkan dalam masyarakat, tentunya tidak semua bisa diterima namun harus di pilih yang sesuai dengan masyarakat. Tujuan utama dibaliknya untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. pemikiran abstrak yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti pergerakan kelompok. Secara implisit setiap pemikiran mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

Menurut Frans Magnis Suseno, deologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan berupa cita-cita sebuah kelompok yang mendasari suatu program untuk mengubah dan memperbaharui masyarakat. Ideologi tertutup adalah musuh tradisi. Kalau kelompok itu berhasil merebut kekuasaan politik, ideologinya itu akan dipaksakan pada masyarakat. Pola dan irama kehidupan norma-norma kelakuan dan nilai-nilai masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi itu. Ideologi tertutup biasanya bersifat totaliter, jadi menyangkut seluruh bidang kehidupannya. “Dengan ideologi disini dimaksud segala macam ajaran tentang makna kehidupan, tentang nilai-nilai dasar dan tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak. Ungkapan tersebut di tuliskan sesuai dengan daerah penelitian atau pengamatan beliau karena masih banyak lagi pendapat yang di ungkapkan dengan ungkapan berbeda dalam memberikan makna untuk ideologi.

Dapat diartikan pula ideologi mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan. Oleh karena itu, mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

Keuntungan dengan adanya ideologi bangsa semakin maju, melalui eksistensi ideologi, maka bangsa akan memiliki motivasi tinggi dalam hidup dan kehidupannya, sehingga mampu mewujudkan cita-cita dan tujuannya. Apabila bangsa itu tidak mempunyai ideologi, maka bangsa tersebut dikatakan tidak memiliki tujuan yang jelas atau meskipun bangsa itu mempunyai tujuan, Secara ideal ideologi itu harus dinamis, tidak membelenggu hidup dan kehidupan masyarakat apalagi hanya dijadikan sebagai alat mengambil kekuasaan. Ideologi yang dipakai memang sebaiknya mampu menjadikan perekat yang memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat bangsa. Sejarah masa lalu masyarakat dahulu ketika Negara Indonesia akan terbentuk karena adanya keinginan kuat untuk bersatu dari berbagai golongan yang ada.

Pada perkembangan dunia modern sekarang banyak sekali gerakan-gerakan yang mempunyai ideologi dalam gerakannya, pergerakan tersebut memang beralasan yaitu menyebarkan ideologi mereka yang pada perjalanannya membuat suatu gerakan yang tujuannya menguasai daerah agar ideologinya mendominasi di daerah tersebut. Cara penyebarannya pun bermacam-macam ada yang bergerak secara kekerasan ada pula di ibaratkan seperti penyusup pemikiran terhadap individu masyarakat. Keduanya sama-sama ingin menghegemoni masyarakat dengan ideologinya. Paling mencolok dalam gerakan-gerakan tersebut yaitu Gerakan kasar atau separatis hingga mentargetkan penguasaan secara dejure dengan cara adu fisik, memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia.

Disamping itu, ada hal yang sangat perlu di tekankan apabila hal tersebut terjadi yaitu terjadinya disintegrasi bangsa. Hal-hal yang melatarbelakanginya adanya konflik vertikal dan horizontal seperti Krisis ekonomi dan lambatnya pemulihan ekonomi. Krisis politik karena konflik antara elite politik. Krisis social sebab sikap primodialisme dan ekslusivisme bernuansa SARA. Lemahnya penegakan hukum dan HAM. Intervensi internasional karena adanya pihak dari luar negara masuk ke dalam Negara. Jika hal diatas intensitas berfikir ideologi kelompoknya lebih tinggi dari pada kebangsaannya tidak dapat dipungkiri bahwa suatu saat akan terjadi pergerakan baru.

Disamping itu, membutuhkan pemikiran fokus terhadap hal-hal yang dominan untuk meningkatkan nilai bangsa dan kebangsaan serta negara. Bertujuan untuk melahirkan generasi intelektual yang akan mengangkat nilai bangsa dan Negara. Dalam prosesnya pemahaman tentang ideologi kebangsaan dan kenegaraan akan semakin tinggi daripada pemahaman ideologi kelompok. Dari sana kelompok masyarakat yang mempunyai ideologi gerakan sparatis akan semakin mengerti akan arti kehidupan damai untuk perbaikan bersama dimana manusia dapat hidup bersama sebagai mahkluk sosial tanpa diskriminasi golongan sebagai wujud dari penghormatan terhadap perasaan dan keinginan setiap manusia.

Pengurus Badko HMI Jatim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com