JAKARTA – Banyaknya kantong-kantong subsidi yang telah dicabut ataupun dikurangi dari berbagai sektor tak membuat pemerintah merasa cukup. Pemerintah masih akan kembali mengambil utang ke world bank setelah mendapatkan tawaran dari bank dunia tersebut sebesar US$ 11 Milyar atau setara Rp 143 Trilyun, dan pemerintah mengaku siap mengambil Rp 13 Trilyun untuk rencana tahap awal dan masih akan berlajut secara bertahap sesuai kebutuhan.
Hal itu sebagaimana dikonfirmasi langsung oleh Mentri Keuangan Bambang Brojonegoro di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (20/05/2015). “Itu kan rencana pinjaman, Nanti ya kita pakai sesuai kebutuhan,” kata Bambang.
Untuk diketahui, mengutip data Diraktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu, hutang Indonesia pada tahun 2014 sebanyak Rp 9,22 Trilyun. Itu artinya, pemerintah akan memperbesar hutang Indonesia secara signifikan dari hutang yang ada saat ini jika pemerintah benar-benar mengambil tawaran bank dunia secara bertahap.
Padahal sejak tahun 2010, saat pemerintah masih dimpimpin presiden SBY, hutang Indonesia cenderung menurun kendati saat itu beban subsidi di masa pemerintaha SBY, khususnya yang dikeluarkan untuk BBM dianggap membuat APBN membengkak.
Di tahun 2010, hutang Indonesia ke bank dunia masih Rp 15,34 Trilyun, lalu terus mengalami penurunan di tahun 2011 menjadi Rp 10,76 Trilyun, Rp 8,62 Trilyun di tahun 2012, meski sempat naik tipis menjadi 9,6 Trilyun pada tahun 2013. (Bah)
Redaktur: Herman Wahyudi