YOGYAKARTA – Mengantisipasi banyaknya pumudik di jalur lalu lintas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta untuk menekan angka kecelakaan yang terjadi selama arus mudik lebaran 2015, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar Operasi Ketupat Progo 2015. Sebanyak 2690 personel kepolisian diterjunkan dalam operasi tersebut, dengan rincian 400 personel dari Polda DIY, 475 dari Polresta Yogyakarta, 475 personel dari Polres Sleman, 450 dari Polres Bantul, 445 dari Polres Kulon Progo serta 445 dari personel Polres Gunung Kidul.
Kepolda DIY yang sekaligus penanggungjawab Operasi Ketupat Progo 2015, Brigjen Pol Erwin Triwanto mengatakan Operasi Ketupat Progo 2015 diselenggarakan atas dukungan dari instansi terkait dan juga mitra Kamtibnas. Dalam prosesnya, masa penyelenggaran operasi akan berlansung selama 16 hari mulai dari H-7 hingga H+8 hari Raya Idul Fitri. Sebab, pada priode tersebut, arus mudik diprediksi akan mengalami peningkatan signifikan.
Sebagai penanggungjawab, Brigjen Erwin berharap digelarnya Operasi Ketupat Progo 2015 bisa menekan angka kecelakaan pemudik di lalu lintas DIY. Apalagi, pada operasi ketupat di tahun-tahun sebelumnya, angka kecelakaan di lalu lintas DIY mengalami tren yang positif. Pada tahun 2014 misalnya, angka kecelakaan mengalami penurunan drastis yaitu hanya 44 kasus dengan empat korban meninggal. Padahal di tahun 2013, angka kecelakaan mencapai 89 kasus dengan 10 korban meninggal dunia.
“Kami berharap pada tahun ini tidak lagi bertambah dan tetap bisa ditekan angka kecelakaannya,” pungkasnya Kapolda ditemui disela-sela gelar pasukan di halaman Mapolda DIY yang juga dihadiri Gubernur DIy, Sri Sultan HB X.
Ia juga menegaskan, selain menjaga ketertiban lalu lintas untuk menekan angka kecelakaan, pihaknya juga akan menggencarkan patroli untuk memberikan rasa aman pada Yogyakarta selama perayaan hari raya Idul Fitri. (Ning)
Redaktur: Syarifuddin
