PURWOKERTO– Seratusan massa dari berbagai elemen pemuda, mahasiswa, dan masyarakat Banyumas yang tergabung dalam Koalisi Benteng Nusantara menggelar aksi menolak paham Komunisme, di Alun-alun Kota Purwokerto, Minggu (09/08/2015).
Massa terdiri dari 12 elemen yaitu Pemuda Pancasila, BNN, LSM Pijar, Karang Taruna, Banser, Ikatan Remaja Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), FKPPI, Forum Peduli Banyumas, Kokam, dan PPM.
Menurut Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Banyumas sekaligus koordinator Aksi, Yudho F Sudiro, SH. MH, aksi yang digelar hari ini menyikapi merebaknya paham komunis di negara kita yang semankin nyata dan terbuka.
“Dengan semangat satu ideologi, ideologi Pancasila, kami Koalisi Benteng Nusantara Kabupaten Banyumas menolak dan siap melawan paham komunisme di Indonesia,” tegas tokoh pemuda yang biasa disapa Mas Iteng, dalam orasi.
Dikatakan Mas Iteng, Koalisi Benteng Nusantara menyatakan bahwa Koalisi Benteng Nusantara adalah wadah seluruh elem masyarakat satu ideologi dan satu tekad mempertahankan NKRI sebagai harga mati. Koalisi Benteng Nusantara, kata dia, menolak segala bentuk pemikiran dan paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila dan dan NKRI.
“Kami menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk berpegang teguh kepada satu ideologi, yaitu ideologi Pancasila dan bersama semua elemen masyarakat akan mengikis habis bentuk pemikiran dan paham komunis dalam bentuk apapaun dan dimanapun,” tegas mas Iteng.
Tampak hadir dalam aksi tersebut Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Juli Krisdianto.
“Kami mendukung aksi damai Koalisi Benteng Nusantara. Apapun alasannya, Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia yang harus dijaga dan tetap dipertahankan, serta keutuhan NKRI adalah harga mati. Tidak boleh ada ideologi komunis yang akan membahayakan Pancasila dan memecah belah NKRI,” kata Juli.
Aksi damai Koalisi Benteng Nusantara tersebut mendapat pengawalan puluhan personel Polres Banyumas. Bahkan beberapa pejabat dari unsur Muspida terlihat hadir memantau aksi tersebut.
Dalam aksi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB tersebut, massa juga mempertunjukkan aksi teaterikal yang menggambarkan betapa kurang manusiawinya gerakan komunisme sebagaimana yang pernah dipraktikkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dulu. Salah satu peserta aksi berbusana dan berias seperti perwujudan imajiner Iblis dengan membawa Palu Arit yang merupakan simbol PKI, dengan berkalungkan tulisan ‘TAMPANG ASLI KOMUNIS’.
Setelah menggelar mimbar bebas sekitar satu jam, massa aksi membubarkan diri dengan tertib. (vin)
Redaktur: Syarifudin.