BANTUL– Pesona alam dan kearifan lokal Yogyakarta masih kental terasa di Desa Wisata Kebon Agung, Imogiri, Bantul Yogyakarta. Nuansa desa tradisional yang masih lestari tersebut mampu menjadi magnet wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Wisatawan yang berkunjung ke desa wisata Kebon Agung akan disuguhkan pengalaman berbeda, tak hanya melihat sisi lain tentang aktivitas pertanian warganya, melainkan juga budaya leluhur yang masih terjaga.
“Sungguh mengesankan berkunjung ke desa wisata ini. Anak saya jadi tahu dan melihat langsung bagaimana petani desa mengolah sawah dengan alat-alat tradisional yang sudah langka,” Ujar Dwi (28) ibu rumah tangga asal Cilacap Jawa Tengah, Senin (28/09/2015).
Obyek wisata utama yang ditawarkan di Kebonagung ialah Bendung Tegal, yang merupakan bendungan yang membentang di Aliran sungai Opak dan Museum Tani dimana terdapat alat-alat pertanian peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.
Di desa wisata Kebon Agung yang bisa ditempuh sekitar 30 menit dari kota Yogyakarta tersebut, wisatawan bisa ikut beraktivitas bersama warganya yang masih memegang teguh tradisi. Wisatawan bisa ikut membajak sawah secara tradisional menggunakan kerbau, menanam padi, menggaru, membuat tembikar dan kerajinan lainnya seperti, batik kayu, menghias caping, memancing, membuat telor asin, membuat kue apem, membuat kue cemplon, flying fox, belajar seni tari jathilan, dan lain sebagainya.
Sarana lain yang disediakan pengelola yang tak kalah menarik adalah sepeda untuk keliling desa, ber perahu menyusuri sungai Opak.
Harga paket wisata di Kebon Agung inipun relatif murah. Harga paket bervariasi, mulai dari Rp 15.000. Sementara bagi wisatawan yang ingin mengikuti kegiatan live in, terdapat sekitar 52 home stay warga yang bisa ditempati.(pr/kt2)
Redaktur: Rudi F