YOGYAKARTA – Konsumsi susu masyarakat Indonesia tergolong masih rendah, berkisar antara 11 hingga 12 liter perkapita pertahun.
“Kalau dibagi dalam 365 hari dalam satu tahun, maka masyarakat Indonesia rata-rata perhari hanya mengkonsumsi susu sekitar satu sendok teh saja,” kata Corporate Comunication PT Danone Indonesia, Arif Mujahidin, dalam acara “Danone Manifesto Action” di komplek Taman Sari, Keraton Yogyakarta, Minggu (22/5/2016).
Menurut Arif, meningkatnya perekonomian masyarakat di Indonesia juga tidak sejalan lurus dengan kecukupan gizi anak Indonesia. Sebab, yang dikonsumsi anak-anak bukanlah makanan dan minuman yang sehat seperti minum susu. Bahkan, kata dia, kadang yang dikonsumsi justru makanan yang mengandung zat-zat kimia yang tidak baik bagi kesehatan anak.
“Tak heran, banyak anak Indonesia yang obesitas dan usia muda sudah menderita penyakit seperti stroke, jantung, dan lainnya. Untuk itu, minum susu sebagai pelengkap nutrisi dalam tubuh sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Namun disisi lain arif menjelaskan, meski konsumsi masyarakat relative rendah, namun kebutuhan susu untuk masyarakat Indonesia, masih cukup tinggi. Akan tetapi, kata dia, susu segar yang dihasilkan dari sapi perah di Indonesia masih berkisar antara 20 hingga 30 persen.
“Hampir semua pabrik susu di Indonesia bahan baku masih mengandalkan impor karena dari dalam negeri sendiri tidak mampu memenuhi kebutuhan,”
Sekadar informasi kegiatan “Danone Manifesto Action” diikuti ratusan karyawan Danone (aqua, sari husada, dan nutricia). Beragam acara dilakukan bersama warga setempat seperti pembuatan tanaman hidroponik, pembuatan lobang biopori, dan bersih-bersih sampah. Selain itu, juga digelar kegiatan edukasi dalam beberapa booth, seperti edukasi nutrisi dan hidrasi, edukasi pola hidup sehat, dan lainnya. (kt1)
Redaktur: Rudi F