BANTUL – Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta dilaunching sebagai desa ramah anak dan perempuan pertama nasional. Launching tersebut langsung dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, Jumat (13/10/ 2017) sore.
Menteri Yohana menuturkan, hingga saat ini untuk tingkat nasional baru Desa Srigading yang dilaunching sebagai desa ramah anak dan perempuan. Untuk nenjadi desa ramah anak dan perempuan, menurut Menteri Yohana, ada 24 syarat yang harus dipenuhi,
“Desa tersebut diantaranya semua anak harus memiliki akte kelahiran, harus bersekolah, tidak ada kekerasan yang menimpa anak dan perempuan serta ada fasilitas umum bagi anak untuk beraktifitas kreatif dan sejumlah syarat lainnya,” ungkapnya.
Kementerian PPPA nantinya akan turun langsung melakukan penilaian. Bagi desa yang memenuhi 24 syarat tersebut akan berhak mendapatkan penghargaan dari kategori pratama hingga utama. Untuk penghargaan kriteria utama akan diberikan langsung oleh presiden pada peringatan hari anak nasional mendatang.
Sementara Kepala Desa Srigading, Wahyu Widodo mengatakan Desa Srigading sejak tiga tahun yang lalu sudah dibina oleh Prof Suratman dari Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada (PSW-UGM) untuk dirintis sebagai desa ramah anak dan perempuan. Pihaknya, kata Wahyu, berusaha dengan anggaran terbatas yang ada.
“Konsekuensi ke depan maka harus ada anggaran lebih agar 24 syarat itu dipenuhi oleh desa Srigading. Kami tentu bangga Desa Srigading dilaunching pertama sebagai desa ramah anak dan perempuan nasional oleh Menteri PPPA,” pungkasnya. (kt1)
Redaktur: Faisal