Batik Siber Kreasi, Melawan Hoax di Medsos Dengan Filosofi Batik

YOGYAKARTA –  Berbagai upaya pemerintah dilakukan untuk mengendalikan serta mengurangi konten negatif di Media Sosial (Medsos) seperti berita hoax, ujaran kebencian, pornografi dan bulying. Gerakan tersebut mendapat dukungan dari masyarakat, salah satunya oleh komunitas ‘Gerakan Cinta Batik Sebagai Maha Karya Indonesia’ yang menggagas ‘Batik Siber Kreasi’.

Salah satu fasilitator ‘Gerakan Cinta Batik Sebagai Maha Karya Indonesia’, Livy Laurens mengatakan, komunitasnya mendukung Siber Kreasi, Gerakan Nasional Literasi Digital yang dicetuskan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Koemenkominfo) RI dengan menggunakan media batik. Menurutnya, batik tidak hanya sebagai warisan budaya yang hanya indah dalam bentuk, melainkan juga sarat filosofi untuk mengajarkan kebaikan kepada manusia,

“Kami dari Jogja membawa pesan dengan filosofi batik yang semuanya adalah berkonten positif. Terkait konten positif Medsos, kita salah satunya akan mengadakan semacam lomba instagram chalange, di situ peserta kita minta mengisi makna batik menurutnya.  Jadi tidak hanya memposting  foto keindahan bentuk batik saja,” kata Livy dalam acara peluncuran Siber Kreasi yang merupakan bagian dari Festival Jogja Kota Batik Dunia di Jogja Expo Center (JEC), Kamis (26/10/2017) malam.

Livy menambahkan, selain instagram chalange, Batik Siber Kreasi juga akan membuat video klip batik, dimana nantinya ada penampilan model dan penyanyi dengan mengenakan busana batik kawung yang artinya berguna bagi banyak orang,

“Nantinya akan kami unggah di akun youtube, ini sebagai ajakan Siber Kreasi kepada  generasi milenial, sekaligus berkontribusi untuk menambah konten positif  di Medsos,” imbuh gadis yang juga pegiat modeling ini.

Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara yang hadir dalam pelucuran Siber Kreasi dalam festival bertajuk ‘Batik To The Moon’ tersebut mengapresiasi apa yang dilakukan  oleh masyarakat Jogja  dalam mendukung  pemerintah untuk pemberantasan konten negatif di Medsos.

“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan teman-teman di Jogja yang dari berbagai kalangan mengadakan acara ini. Bukan hanya pemerintah, tapi  ada koorporasi, artis, Perguruan Tinggi, semua yang concern di bidang media sosial terlibat untuk membersihkan konten-konten hoax, penipun, pornografi, dan sebagainya,” tutur Menteri Rudiantara.

Dikatakan Menteri Rudiantara, Kemenkominfo ke depan tidak hanya akan mengkampanyekan gerakan Siber Kreasi di Yogyakarta saja, melainkan di seluruh Indonesia,

“Secara nasional nanti akan kita luncurkan gerakan Siber Kreasi seperti ini,” tandas  Menteri Rudiantara yang sebelumnya, mencanting kain batik bergambar aneka logo Medsos sebagai tanda peluncuran Siber Kreasi.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap gerakan Siber Kreasi, Kemenkominfo akan terus bersinergi dengan masyarakat penggeraknya dengan  memberikan dukungan anggaran untuk beraktifitas,

“Saya tidak ingin hanya di Jogja saja, tapi nanti  terus-terusan secara nasional, sampai bersih lah media sosial. Ini bisa setahun, dua tahun, kita harus nafas panjang. Oleh karenanya gerakan ini harus menjadi gerakan bersama, bukan hanya pemerintah. Saya yakin kalau bersama-sama kita akan berhasil,” tutup Menkominfo yang dalam kesempatan tersebut menyempatkan diri berkeliling melihat stand-stand pameran Festival Jogja Kota Batik Dunia. (rd)

Redaktur: Ja’faruddin AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com