SEMARANG – Pengurus Pusat Perkumpulan Terapis Tradisional Patah Tulang Urat dan Sendi (PP-Perpatri) audiensi dengan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), dr.Yulianto Prabowo, M.Kes, di Kantor Dinkes Jateng, Semarang, Jumat ( 09/12/2017).
Dalam audiensi Dewan Penasihat Perpatri, Lesgiono dan Ketua Umum (Ketum) PP Perpatri, Tomy M. Aditama, S.K.G memaparkan tentang organisasi Perpatri yang telah berbadan hukum serta berkomitmen menjadi mitra pemerintah, dalam hal ini Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Keduanya juga meminta arahan dan doa restu kepada Kadinkes Jateng atas rencana Pembentukan Pengurus Daerah (Pengda) Perpatri Jateng.
Menurut Lesgiono, Perpatri merupakan organisasi yang menghimpun para terapis tradisional dengan spesialisasi membantu menyembuhkan penderita patah tulang, gangguan urat dan persendian. Selain legal (berbadan hukum), kata Lesgiono, Perpatri juga sudah diterima baik oleh Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional (Diryankestrad) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Ditjen Yankes), Kementrian Kesehatan RI di Jakarta.
“Tujuan utama perpatri adalah untuk turut berkontribusi menyehatkan masyarakat dengan keahlian kami sebagai terapis tradisional. Kami berkomitmen membina dan meciptakan terapis-terapis tradisional yang berkompeten, profesional, sesuai peraturan dan ketentuan pemerintah,” tutur Lesgiono yang penemu Star Bio Oil, minyak terapi khusus untuk patah tulang, gangguan urat, dan sendi.
Dikatakan Lesgiono, Perpatri akan terus mengembangkan diri serta berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam mensosialisasikan prosedur praktik pengobat tradisional sesuai aturan pemerintah,
“Pada perinsipnya Perpatri sudah siap bermitra dengan Kemenkes untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera sesuai kaidah-kaidah yang digariskan pemerintah,” tandas Lesgiono yang owner CV. Star Bio Oil.
Ketua Umum PP Perpatri, Tomy M.Aditama menambahkan,Perpatri yang didirikan pada 9 September 2017 dan berkantor Pusat di Yogyakarta sampai saat ini terus berkembang. Menurutnya sudah terbentuk rintisan lima Pengurus Daerah (Pengda) setingkat Provinsi, di Daerah IstimewaYogyakarta (DIY), Jawa Timur (Jatim), Jawa Barat (Jabar),DKI Jakarta, dan Kepualauan Riau, beserta pengurus-pengurus Cabang (Pengcab) di provinsi tersebut.
“Kami bersyukur karena ternyata kehadiran Perpatri disambut antusiasme sahabat-sahabat terapis di seluruh Indonesia. Dengan progress ini, tentu saja Perpatri sudah siap dan layak menjadi mitra Kemenkes. Kami berterimakasih kepada Bapak Kadinkes Jateng dan jajaran yang menyambut baik audiensi Perpatri yang akan membentuk Pengda Perpatri Jateng dan Pengcab-Pengcab nya,” kata alumni Kedokteran Gigi Universitas Gadjahmada ini.
Kadinkes Jateng dr.Yulianto Prabowo, M.Kes mengapresiasi Perpatri yang akan membentuk Pengda dan Pengcab di Jateng. Ia berharap dengan adanya Perpatri dapat menstandarisasi keilmuan patah tulang serta bisa memahami kapasitas penyehat tradisional patah tulang,
“Perpatri diharapkan bisa turut mensosialisasikan kepada para terapis tradisional akan perbedaan kapasitasnya dengan medis terutama dokter ortopedi. Bahwa penyehat tradisional tidak boleh meggunakan keilmuan medis dan alat-alat medis,” pesan Kedinkes Jateng.
Yulianto juga meminta agar Perpatri dan anggotanya dalam berpraktik mengobati pasien harus bisa dipertanggungjawabkan secara rasional dan tidak melanggar peraturan atau hukum yang berlaku di Indonesia,
“Saya berharap Perpatri tetap mentaati peraturan yang berlaku seperti Undang-Undang Kesehatan, Keputusan Presiden atau keputusan serta ketentuan-ketentuan lain dari kemetrian kesehatan terkait pengobatan tradisionla,” tutupnya. (rd)
Redaktur: Rudi F