Edutek  

Mahasiswa Desain Produk UKDW Ciptakan Permainan Edukasi

YOGYAKARTA – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) mengembangkan desain Permainan Edukasi (PE) untuk anak-anak. PE yang sudah berhasil dikembangkan adalah bhole, puppy bulary, tower o’clock, dan caraka. 

Kepala Design Center Program Studi Desain Produk, Marcellino Aditya Mahendra mengatakan, APE dikembangkan mahasiswa bersama dosen di Prodi Desain Produk dengan melakukan studi kasus di Sekolah Dasar (SD) Budya Wacana Yogyakarta.

“Mainan-mainan ini semua didesain dari kondisi proses belajar- mengajar sehari-hari yang dilalui para siswa. Mahasiswa belajar secara langsung mengamati kegiatan belajar-mengajar di sana, serta melakukan wawancara langsung dengan Guru dan siswa-siswi yang ada,” kata Marcellino dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Sabtu (01/12/2018).

Dikatakan Marcellino, pelajaran yang kerap kali jarang difavoritkan oleh siswa-siswi, seperti mata pelajaran matematika, bahasa Mandarin, bahasa Inggris, bahasa Jawa, dan banyak lainnya menjadi pilihan untuk diangkat menjadi permainan-permainan yang seru. Hal itu, kata dia, agar siswa-siswi menjadi lebih senang mempelajari mata pelajaran tersebut.

“Beberapa hasil rancangan mainan edukasi tersebut sudah kami serahkan kepada kepala SD Budya Wacana Yogyakarta pada 21 November 2018 lalu dan kini telah menemani siswa-siswinya mengisi waktu di saat jam istirahat belajar,” imbuhnya.

Marcellino menjelaskan Bhole merupakan hasil rancangan Michael Matthew Sagito. Michael merancang sebuah permainan yang mengajak anak-anak untuk memperlancar hitungan perkalian yang dipadukan dengan kompetisi menjatuhkan bola sampai kebawah. Setiap pemain akan memiliki satu buah bola, bola yang jatuh dan mencapai dasar paling cepat akan menjadi pemenang.

“Tentunya pemenang permainan ini adalah yang dapat menjawab banyak soal perkalian dengan benar,” ujarnya.

Puppy Bulary adalah permainan papan yang mengembangkan konsep permainan monopoli dengan modifikasi bentuk bulat yang berlapis. Dirancang oleh Firdaruma Rejina Almanis dengan tujuan memperkaya kosakata serta mengajak anak-anak aktif berbicara maupun mendengar kalimat-kalimat dalam bahasa Inggris.

“Permainan ini dimulai di kolom start dan akan berakhir saat ada peserta yang berhasil mencapai kolom finish,” imbuhnya.

Sedangkan tower o’clock merupakan permainan untuk memperlancar anak-anak membaca jam dengan tantangan dan aktivitas menyusun balok serta membaca kartu soal mengenai waktu. Anak-anak akan memperoleh giliran secara bergantian dalam menyusun balok dan menjawab soal-soal mengenai waktu,

“Permainan akan berakhir apabila balok yang disusun roboh. Tower o’clock ini dirancang oleh Novia Aditya Mandala,” imbuhnya.

Sementara itu, Caraka  dibuat oleh Amelia Angelika untuk membantu anak-anak menghapalkan huruf-huruf Jawa dengan sistem permainan berkompetisi. Setiap pemain harus adu cepat dalam menyusun huruf-huruf Jawa sesuai dengan panduan yang telah ditentukan. Anak-anak yang telah lancar menghapal akan semakin cepat memenangkan permainan ini.

Salah satu dosen Prodi Desain Produk UKDW, Centaury Harjani mengungkapkan, mainan edukasi yang didesain berdasarkan triangulasi data dari pengamatan, literatur, dan wawancara dengan para pakar ahli disetiap bidangnya,

“Ini merupakan hasil dari perkuliahan Studio Desain Produk 2 pada semester genap 2017/2018 yang lalu,” pungkasnya. (kt1)

Redaktur: Fefin Dwi Setyawati

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com