YOGYAKARTA – Manajemen publikasi ilmiah bagi penulis perlu dioptimalkan dengan menggunakan berbagai pendekatan kemudahan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terbaru.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Sub Direktorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah pada Kemenristekdikti Dr. Lukman, ST,M.Hum dalam Seminar Nasional Hilirisasi Hasil-Hasil Penelitian untuk Mendukung Ketahanan Nasional Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Janabadra (UJB), Rabu (12/12/2018).
“Dalam dunia Perguruan Tinggi, publikasi ilmiah saat ini menjadi persyaratan kelulusan mahasiswa khususnya program magister dan doctor,” tuturnya dalam seminar yang dihelat di di Executive room dan Multy purpose Kampus Pusat UJB Jl. Tentara Rakyat Mataram 55-57
Lukman menjelaskan, pada tahun 2017 di Indonesia jumlah dosen sebanyak 260 ribu dan peneliti 10.000, sehingga dibutuhkan setidaknya 8 ribu jurnal terakreditasi nasional, dan 150 jurnal internasional bereputasi. Namun di sisi lain, kata dia, jumlah jurnal terakreditasi nasional pada tahun 2017 masih sangat jauh dari target dan kebutuhan yaitu hanya 530 jurnal,
“Oleh karena itu Kemenristekdikti mengeluarkan Permenristekdikti No. 9 tentang akreditasi Jurnal Ilmah sebagai terobosan kebijakan dan program untuk memfasilitasi kebutuhan akan jurnal nasional terakreditasi dan bereputasi internasional,” ungkapnya
Menurutnya ada empat terobosan kebijakan tersebut. Pertama, kata Lukman, satu akreditasi jurnal di Indonesia, kedua Perubahan peringkat akreditasi jurnal nasional menjadi enam peringkat, ketiga periode akreditasi sepanjang tahun,
“Keempat masa berlaku jurnal semenjak dinilai baik,” ungkapnya.
Selain Lukman, Seminar juga menghadirkan dua pembicara, yaitu Dr. Ir. Tungkot direktur eksekutif PASPI (Palm Oil Agribussiner Policy Institute) dan Pakar Sumber Daya air Dr. Agus Maryono.
Dalam kesempatan tersebut, Tungkot menyampaikan tiga hal utama terkait kebijakan sawit yaitu Perkembangan Mutakhir Industri Minyak Sawit Indonesia, Peran Strategis Industri Sawit dan Strategi Industrialisasi Minyak Sawit. Sementara itu, Agus Maryono, bicara tentang Indonesian River Restoration Movement yang di dalamnya terkait tiga unsur penting yaitu sosial, ekonomi, dan ekologi.
Di sisi lain, Kepala humas dan kerjasama UJB, Dr. Ishviati J Kunti, SH.M.Hum mengatakan Seminar diselenggarakan dalam rangkaian Dies Natalis ke 60/Lustrum XII UJB. Menurutnya seminar diikuti kurang lebih 80 peserta.
“Selain diikuti oleh dosen dosen UJB, kata dia juga diikuti pula oleh akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Hasil seminar akan diterbitkan dalam bentuk prosiding,” tutupnya. (kt1)
Redaktur: Fefin Dwi S