Menolak Hoax untuk Jaga Persatuan Bangsa, Warga NU Yogyakarta Perkuat Literasi

YOGYAKARTA – Sebagai upaya menangkal potensi perpecahan bangsa akibat berita bohong (hoax), Komisi Media Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta (PWNU – DIY) bekerjasama dengan Universitas Nahdhlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menggelar Diklat Jurnalistik, Sabtu (07/09/2019).

Wakil Ketua PWNU DIY, Prof. Dr. KH. Makhrus Munajat SH.,M.Hum yang menghadiri acara mengatakan, Diklat Jurnalistik diadakan untuk mencegah berbagai tindakan pembodohan publik diantaranya melalui hoax yang sering kali memicu gejolak terhadap persatuan NKRI,

“Banyak kegaduhan yang terjadi di negara ini dipicu pemberitaan di media sosial maupun media massa. Karena itulah kami berharap agar peserta diklat jurnalitik ikut mengisi media sosial dan media massa dengan konten positif,” harapnya.

Ia menegaskan bahwa warga Nahdliyin Yogyakarta berkomitmen menjaga keutuhan NKRI dan menolak hoax,

“Oleh karenanya warga Nahdliyin memperkuat literasi, salah satunya dengan kegiatan semacam ini,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Senawi, MP selaku Wakil Rektor UNU menyambut baik acara tersebut,

“Kegiatan semacam ini berkontribusi banyak dalam upaya mencerdaskan warga nahdliyin. Dan ini akan mendorong untuk mengibarkan reputasi NU semakin menjulang tinggi,” ujar Senawi.

Acara yang dihelat di ruang A. 01. UNU Yogyakarta tersebut selain diikuti mahasiswa UNU Yogyakarta juga berbagai lembaga-lembaga yang dinaungi NU seperti Fatayat, IPNU, IPPNU, Pemuda Ansor dan pengurus cabang NU, serta organisasi pergerakan PMII.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan yaitu Muhammad Yasir Arafat (Aktivis Sosial Media), Hazwar Iskandar Jaya (Ketua Komisi Informasi DIY), Drs H Ahmad Lutfi (Ketua Komisi Media PWNU DIY dan Wartawan Harian Kedaulatan Rakyat), dan Syukron Arifin Muttaqin (Wartawan Radar Jogja).

Dalem kesempatan tersebut para narasumber menyajikan berbagai materi terkait jurnalistik dan pemberitaan, seperti pengelolaan media online dan menejemen konten, teknis jurnalistik, dan pendalaman pengelolaan media sosial. (ozi)

Redaktur: Faisal

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com