Oleh : Heralius Dwiki Anggoro
Saat ini, wabah pandemi virus corona atau Covid-19 menjadi masalah kesehatan global dikarenakan penyebarannya yang tidak terlihat secara kasat mata, hingga memakan korban hampir diseluruh negara. Penyakit Covid-19 berasal dari coronavirus dan Covid-19 ini merupakan penyakit infeksi yang menyerang saluran pernapasan. Perlu diketahui bahwa Covid-19 ini terdiri dari RNA dimana RNA merupakan bahan genetik dan berperan utama dalam ekspresi genetik yang tersusun atas monomer-monomer nukleotida dengan gula ribosa dengan bentuk pita untaian tunggal. Berbeda dengan virus DNA, virus DNA tersusun dari ribuan polimer nukleotida dengan dua pita Panjang yang saling berpilin membentuk double helix atau heliks ganda. Dikarenakan susunan virus RNA berupa untaian tunggal, sehingga untaian virus RNA lebih mudah terputus dan terganti dengan asam amino lain, disertai perubahan kodon dan menjadi kode yang lain lalu bermutasi, sehingga virus RNA ini memilki kemampuan bermutasi lebih cepat dari virus DNA.Virus ini bukanlah virus yang baru, karena coronavirus ini masih satu golongan dengan MERS atau Middle East Respiratory Syndrome dan SARS atau Severe Acute Respiratory Syndrome. Gejala yang ditimbulkan ketika sudah terpapar Covid-19 ini cukup beragam, mulai dari demam disuhu diatas 37,7 derajat celcius, batuk kering, mudah merasa lelah, rasa nyeri dibagian tenggorokan, sakit kepala, hingga gejala serius yang ditimbulkan berupa kesulitan bernapas (sesak napas) sampai rasa tertekan pada bagian dada, dan gejala-gejala diatas menandakan imun tubuh kita terkena oleh coronavirus dan melakukan reaksi.
Menurut data statistik dari situs resmi Kemenkes. tercatat hingga tanggal 31 Mei 2020 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia sebanyak 26.473 pasien, dengan angka kesembuhan sebanyak 7.308 jiwa dan kasus meninggal karena Covid-19 sebanyak 1.613 jiwa. Sudah lebih 3 bulan sejak diumumkan karantina untuk mencegah penyebaran dari penyakit ini, namun data menunjukkan angka terkonfirmasi di Indonesia masih meningkat. Pentingnya kesadaran pribadi untuk menjaga diri dan disiplin menerapkan protokol keselamatan Covid-19 ini kunci penting dalam menekan penyebaran Covid-19, khususnya dalam waktu dekat pemerintah akan memberlakukan Konsep New Normal life dimana masyarakat akan hidup berdampingan dengan Covid-19 dapat kembali bekerja/beraktifitas seperti bisa dengan namun tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan menjaga jarak dengan sesama, dengan tujuan supaya penyebaran Covid-19 ini tidak semakin meluas. Oleh karena itu beberapa langka penting yang perlu kita terapkan khususnya menjelang Konsep New Normal life supaya kita dapat menjaga diri dari paparan Covid-19 dan terhindar sebagai carrier/pembawa virus.
1.Gunakan masker ketika berpergian/berinteaksi
Masker selain berfungsi untuk mem-filter udara dari debu dan kotoran, dimasa pandemi ini fungsi masker dapat meminimalisir penyebaran mikroorganisme oleh droplet. Droplet merupakan metode penyebaran penyakit melalui percikan air atau cairan (berukuran lebih dari 5µm) dan terjadi ketika seseorang batuk atau bersin. Apabila kita terpapar droplet orang yang terjangkit penyakit memasuki area vital yaitu mata, mulut, atau hidung, maka orang yang sehat tersebut berpotensi tertular penyakit dan khususnya rute penyebaran utama pada virus melalui saluran inhalasi/penapasan. Penggunaan masker bedah medis, masker N95, dan masker 3M menjadi pilihan jenis masker yang ampuh menyaring dan memblokir aerosol mikroba yang terdapat pada partikel air ketika kita berbicara maupun bersin atau batuk. Jenis-jenis masker medis diatas juga dapat menangkal terpaparnya droplet orang lain yang berpotensi membawa bibit Covid-19. Perlu diketahui juga untuk masker medis ini hanya dapat dipakai sebanyak 1 kali dan kemudian harus dibuang seusai digunakan. Namun karena ketersediaan masker medis yang terbatas, maka pilihan lain untuk melindungi diri dengan masker berbahan kain. Penggunaan dengan bahan kain yang cukup efektif dimana jenis kain yang dianjurkan yaitu berbahan kain katun elly, Katun Tetteron, kain flanel atau kain katun quilting. Alasan pemilihan kain tersebut karena memiliki kualitas serat yang rapat dan tebal sehingga penyebaran melalui droplet dapat ditekan. Dalam pembuatan masker kain juga tidak boleh sembarang, dimana didalam masker kain tersebut terdapat 2-3 lapisan kain yang berfungsi sebagai filter pada masker. Tujuan utama pemakaian masker selain untuk melindungi diri sendiri dari penyebaran Covid-19, juga melindungi banyak orang supaya tidak menjadi carrier penyakit Covid-19 ini.
2.Mencuci Tangan
Kegiatan cuci tangan ditengah pandemi ini menjadi budaya sehat yang penting dan mudah diterapkan ketika kita hendak berkegiatan maupun seusai melakukan kegiatan, pasalnya virus Covid-19 ini dapat menempel diseluruh permukaan benda, kain pakaian hingga permukaan kulit manusia dan dapat bertahan dipermukaan sebelum adanya upaya dari kita. Area tangan merupakan bagian tubuh yang cukup sering melakukan kontak langsung seperti menggenggam, memegang ataupun menempel sehingga banyak debu maupun kotoran dipermukaan kulit, dan tangan kotor tersebut secara tidak sadar sering memegang maupun mengusap wajah dan bagian bagian mata, hidung dan mulut, sehingga untuk mengatasi penyebaran virus pada tangan yaitu dengan melakukan kegiatan mencuci tangan kedua tangan. Selain menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit, kegiatan mencuci tangan dengan sabun juga ampuh untuk mengurangi jumlah mikroorganisme seperti virus, bakteri dan parasit yang dapat menjadi bakal penyakit seperti flu, diare, cacingan, kolera, ISPA, hepatitis A, bahkan flu burung, hal ini dikarenakan pada komponen partikel nano virus adalah membrane lemak dan sabun dapat melarutkan membran lemak virus sehingga bisa menghancurkan virus atau mematikannya. Dalam mencuci kedua tangan, kita tidak hanya sembarangan menggosok telapak tangan, namun juga menggosok pada sela-sela jari, punggung tangan, ujung jari, hingga lipatan tangan karena bagian tersebut berpotensi menjadi tempat bersarangnya mikroorganisme dan virus. Mencuci tangan dengan air dan sabun lebih efektif membunuh kuman daripada dengan hand sanitizer dengan kadar alkohol diatas 60%, dikarenakan alkohol hanya efektif membunuh sebagian besar mikroorganisme dalam waktu singkat , sehingga tidak persisten dan rentan terhadap flora transient yang menyebar secara kontak langsung setelah alkohol tersebut mengering. Dianjurkan penggunaan hand sanitizer berbahan alkohol ketika dilokasi tersebut tidak ditemukan air bersih dan sabun cuci tangan.
3.Physical Distancing
Menurut WHO, Physical Distancing merupakan istilah yang digunakan untuk menjaga jarak secara fisik dan tetap berada di dalam rumah (tidak berpergian). Penggunaan istilah Physical Distancing ini sengaja dipakai supaya masyarakat yang sedang dihadapkan oleh pandemi Covid-19 tetap berkomunikasi, namun harus menjaga jarak dengan keramaian publik dan sosial, dimana jarak yang dianjurkan yaitu 2 meter dikarenakan cukup ampuh untuk mengurangi rantai penyebaran Covid-19 antar manusia. Menurut Jurnal Talib Dbouk dan Dmitris Drikakis (2020), jarak penyebaran melalui droplet ketika seseorang bersin dan partikel bersin terhembus keudara sejauh 2 meter dengan catatan tidak adanya kecepatan angin dilingkungan tersebut, sehingga pentingnya menjaga jarak dengan orang lain. Apabila dalam kondisi tertentu kita harus berkegiatan diluar rumah seperti kerja, dan membeli barang maupun makanan, kita harus memakai masker karena penggunaan masker selain mengurangi tranmisi udara juga dapat melindungi mulut dan hidung kita dari droplet orang lain. Jadi ketika kita akan berpergian kesuatu tempat, maka kita harus menerapkan Physical distancing serta memakai masker.
4.Asupan Bergizi & Olahraga
Tidak kalah pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan memperhatikan asupan makan yang sehat dan bernilai gizi. Untuk nutrisi yang bagus dalam menangkal Covid-19 adalah rutin mengkonsumsi jenis sayur dan buah yang kaya protein, dan vitamin seperti Vitamin A, Vitamin B kompleks, Vitamin C, Vitamin D dan Vitamin E serta mineral seperti zat besi, zink dan selenium. Selain makanan yang bergizi, pentingnya menjaga imun tubuh dapat ditambahkan dengan minuman kaya akan rempah-rempah (empon-empon) seperti jahe, serai, dan temulawak, karena dalam rempah-rempah tersebut terdapat kandungan antioksidan serta khasiat antivirus dan sifat antibakteri yang dapat menaikkan imunitas tubuh dalam menangkal Covid-19. Untuk penggunaan suplemen vitamin disarankan dikonsumsi ketika kondisi imunitas tubuh tidak baik dan memerlukan tambahan jumlah nutrisi dan vitamin. Kegiatan olahraga manjadi pelengkap dalam menjaga kebugaran tubuh supaya tubuh kita tetap dalam keadaan bugar dan tidak gampang terjangkit virus dari luar, dan selama stay at home tidak menjadi halangan untuk berolahraga dimana jenis olahraga yang dapat dilakukan didalam rumah seperti yoga, sit-up, push up atau senam cardio.
*Penulis merupakan Mahasiswa Fakultas Bioteknologi di Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta