Yogyakarta – Guna mendukung pelaksanaan Government Public Relations (GPR), praktisi humas pemerintah harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi, termasuk di dalamnya media sosial sehingga dapat mengetahui kebutuhan publik. “Lebih penting lagi, humas harus mampu menjalin sinergi dan akrab dengan wartawan agar dapat mengontrol informasi yang disampaikan kepada publik,” jelas Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas I Yogyakarta(Bapas Jogja),Muhammad Ali Syeh Banna di sela-sela liputan dari Tim Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan di ruang Kepala Bapas Jogja,Selasa, (16/06/2020).
Humas pemerintah merupakan ujung tombak dalam menyampaikan program dan kinerja pemerintah. “Selain itu, humas sebagai corong atau sumber informasi, dituntut kemampuannya dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang sangat cepat terutama menghadapi perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi,” jelas Alisyeh sapaan akrabnya.
“Humas pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan pengelolaan informasi di setiap instansinya, serta mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam mensukseskan berbagai program pemerintah yang hasilnya dapat dinikmati oleh publik. Untuk meningkatkan kemampuan, kami Tim Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan khusus hadir langsung ke Bapas Jogja untuk meliput kegiatan dan peran serta Bapas Jogja dalam pembimbingan klien pemasyarakatan, khususnya untuk klien yang mampu mengembangkan diri dalam menerapkan bimbingan dari Bapas Jogja,” ungkap Fajar Ferdian selaku pimpinan rombongan Humas.
“ Dimana diketahui bahwa peran Bapas dalam pembimbingan klien adalah utama untuk kepribadian dan kemandiriannya, pihak kami sangat membutuhkan profil klien Bapas Jogja yang telah mampu mandiri dan bahkan berhasil merekrut atau mempekerjakan pihak lain dalam menunjang usahanya, apalagi di tengah pandemi covid-19 ini, mereka masih mampu bertahan dalam usahanya,” tambahnya.
Setelah secara eksklusif mewawancarai Kepala Bapas Tim Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang juga akan mengunjungi Bapas Surakarta mengatakan jika baru pertama menginjakan kaki di Bapas Jogja.
“Sangat asri, walaupun gedungnya kecil tetapi suasananya sangat menyenangkan, dan hangat tertata rapi, dan indah , liputan pertama kali ini di Bapas Jogja sangat berkesan, kami mewakili tim mengucapkan terimakasih atas sambutan hangat dari keluarga besar Bapas Jogja, kembali lagi ke tujuan awal bahwa tujuan kami kesini adalah meliput kegiatan dan keberhasilan klien Bapas, tujuan liptan ini sebagai sarana keterbukaan informasi public untuk menjafa citra positif bahwa klien Bapas bisa membuktikan bahwa bimbingan Bapas mampu memberikan atmosfer positif bahkan mampu mempekerjakan masyarakat sekitar ” tutur fajar.
Alisyeh menambahkan bahwa humas harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi, termasuk di dalamnya media sosial sehingga dapat mengetahui kebutuhan publik.
“Lebih penting lagi, humas harus menjalin sinergi dan akrab dengan wartawan, agar dapat mengontrol informasi yang disampaikan kepada publik, jadi pada prinsipnya, pada era keterbukaan informasi publik, posisi pranata humas harus berperan penting dalam menjaga citra positif lembaga pemerintahan,
humas harus mampu menggunakan perangkat teknologi tersebut, guna mendistribusikan informasi kepada publik secara cepat, tepat dan efektif, tak lupa kami sampaikan kepada tim humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang telah khusus datang dan meliput Bapas Jogja, dan sekaligus ke klien Bapas Jogja,” tutup Alisyeh.(Bond)
Redaktur : hennyra