YOGYAKARTA – Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki dalam kunjungan kerjanya ke Yogyakarta, turut meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 masal yang diselenggarakan Pemda DIY di Grha Pradipta (Jogja Expo Center), Kamis (08/04/2021). Program Vaksinasi massal Pemda DIY sendiri telah dilaksanakan sejak Senin (05/04/2021) hingga besok, Jumat (09/04/2021).
Untuk pelaksanaan hari ini, diprioritaskan para pelaku UMKM. Selain itu, ada juga abdi dalem Kraton Yogyakarta,
“Hari ini kami di DIY dengan Dinkes (DIY) kami melakukan kunjungan untuk melihat pelaksanaan vaksinasi untuk UMKM terkait ada 523 (orang) pelaku UMKM. Alhamdulillah hari ini giliran UMKM di DIY, hari ini bukan saja UMKM, tapi ada Abdi Dalem dan pariwisata,” kata Menteri Teten.
Dalam kunjungannya tersebut, Menteri Teten didampingi Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, dan Penghageng KHP Nitya Budaya Keraton Yogyakarta, GKR Bendara.
Menurut Menteri Teten, vaksinasi bagi kelompok UMKM ini sangat penting sebagai sebuah ikhtiar percepatan pemulihan ekonomi. Pelaku usaha dinilai banyak berinteraksi dengan orang lain, sehingga cukup rentan terpapar Covid-19.
“Target kita pelaku usaha di sektor kuliner dan ini di sektor pariwisata juga bagus karena berhubungan dengan banyak orang dan juga sektor-sektor ini dibutuhkan untuk menggeliatkan ekonomi,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa secara teknis, agenda pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal bagi pelaku UMKM di DIY berjalan dengan penerapan protokol kesehatan yang baik. Namun demikian diakuinya ada kendala suplai vaksin yang ada,
“Kami mengikuti strategi vaksinasi yang ada di Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, selain pelaku UKM DIY, terdapat pula pelaku wisata, guru, dan lansia yang divaksin dengan total target sasaran sekitar 10.800 orang. Adapun lansia merupakan kelompok yang harus selalu mendapat prioritas dalam setiap kegiatan vaksinasi Covid-19 yang digelar di DIY.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie menuturkan pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kali ini, Dinas Kesehatan DIY membantu kabupaten dan kota. Sebab, pelaku UMKM sejatinya telah mendapatkan vaksin dari kabupaten/kota,
“Jadi ini sifatnya membantu, sesungguhnya seperti yang saya selalu sampaikan bahwa vaksinasi sudah ada di Kabupaten dan Kota. Tetapi karena kita sudah berkomiten antara provinsi dan kabupaten/kota, maka kami mendukung untuk mempercepat vaksinasi,” ujar Pembajun.
Di sisi lain, Pembajun menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan tetap digelar meski saat bulan Ramadhan. Pelaksanaan tetap diagendakan pada pagi hari,
“Jatuhnya ramadhan 28 harinya tetap kita laksanakan, kita tambah tenaganya. Kita targetkan sebelum sholat dzuhur selesai,” ujar Pembajun.
Sejauh ini, dari total 590.892 sasaran lansia di DIY teregistrasi, 37.864 di antaranya telah menerima vaksinasi dosis pertama. Sementara yang sudah sampai dosis kedua ada 3.956 orang. “Lansia kita naik dosis pertama 12,8 persen, dosis keduanya (meningkat) 1,34 persen,” tutupnya. (pr/kt1)
Redaktur: Faisal
Vaksinasi Pelaku UMKM Sebagai Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi
YOGYAKARTA – Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki dalam kunjungan kerjanya ke Yogyakarta, turut meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 masal yang diselenggarakan Pemda DIY di Grha Pradipta (Jogja Expo Center), Kamis (08/04/2021). Program Vaksinasi massal Pemda DIY sendiri telah dilaksanakan sejak Senin (05/04/2021) hingga besok, Jumat (09/04/2021).
Untuk pelaksanaan hari ini, diprioritaskan para pelaku UMKM. Selain itu, ada juga abdi dalem Kraton Yogyakarta,
“Hari ini kami di DIY dengan Dinkes (DIY) kami melakukan kunjungan untuk melihat pelaksanaan vaksinasi untuk UMKM terkait ada 523 (orang) pelaku UMKM. Alhamdulillah hari ini giliran UMKM di DIY, hari ini bukan saja UMKM, tapi ada Abdi Dalem dan pariwisata,” kata Menteri Teten.
Dalam kunjungannya tersebut, Menteri Teten didampingi Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, dan Penghageng KHP Nitya Budaya Keraton Yogyakarta, GKR Bendara.
Menurut Menteri Teten, vaksinasi bagi kelompok UMKM ini sangat penting sebagai sebuah ikhtiar percepatan pemulihan ekonomi. Pelaku usaha dinilai banyak berinteraksi dengan orang lain, sehingga cukup rentan terpapar Covid-19.
“Target kita pelaku usaha di sektor kuliner dan ini di sektor pariwisata juga bagus karena berhubungan dengan banyak orang dan juga sektor-sektor ini dibutuhkan untuk menggeliatkan ekonomi,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa secara teknis, agenda pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal bagi pelaku UMKM di DIY berjalan dengan penerapan protokol kesehatan yang baik. Namun demikian diakuinya ada kendala suplai vaksin yang ada,
“Kami mengikuti strategi vaksinasi yang ada di Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, selain pelaku UKM DIY, terdapat pula pelaku wisata, guru, dan lansia yang divaksin dengan total target sasaran sekitar 10.800 orang. Adapun lansia merupakan kelompok yang harus selalu mendapat prioritas dalam setiap kegiatan vaksinasi Covid-19 yang digelar di DIY.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie menuturkan pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kali ini, Dinas Kesehatan DIY membantu kabupaten dan kota. Sebab, pelaku UMKM sejatinya telah mendapatkan vaksin dari kabupaten/kota,
“Jadi ini sifatnya membantu, sesungguhnya seperti yang saya selalu sampaikan bahwa vaksinasi sudah ada di Kabupaten dan Kota. Tetapi karena kita sudah berkomiten antara provinsi dan kabupaten/kota, maka kami mendukung untuk mempercepat vaksinasi,” ujar Pembajun.
Di sisi lain, Pembajun menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan tetap digelar meski saat bulan Ramadhan. Pelaksanaan tetap diagendakan pada pagi hari,
“Jatuhnya ramadhan 28 harinya tetap kita laksanakan, kita tambah tenaganya. Kita targetkan sebelum sholat dzuhur selesai,” ujar Pembajun.
Sejauh ini, dari total 590.892 sasaran lansia di DIY teregistrasi, 37.864 di antaranya telah menerima vaksinasi dosis pertama. Sementara yang sudah sampai dosis kedua ada 3.956 orang. “Lansia kita naik dosis pertama 12,8 persen, dosis keduanya (meningkat) 1,34 persen,” tutupnya. (pr/kt1)
Redaktur: Faisal