YOGYAKARTA – Indonesia akan menghadapi tantangan berat dalam mengelola Industri Migas di masa datang. Sebagai upaya menjawab tantangan tersebut Universitas Proklamasi 45 (UP 45) Yogyakarta terus meningkatkan kemampuan mahasiswanya di Program Studi (Prodi) Teknik Perminyakan.
Plt Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Benedictus Renny See, SH., SE., MH. mengungkapkan, Prodi Teknik Perminyakan UP 45 terus memacu mahasiswanya untuk lebih tekun dalam mengembangkan pengetahuan di bidang industri migas. Ia berharap, mahasiswa Prodi Teknik Perminyakan UP 45 nantinya dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi pemerintah maupun para pengambil kebijakan di bidang industri migas di Indonesia dalam mengelola kekayaan alam. Hal itu menurutnya sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 bahwa ‘Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat’,
“Dengan harapan yang demikian maka Tagline Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta sebagai University of Petroleum benar-benar dapat diwujudkan,” tuturnya dalam keterangan pers, Jumat (30/04/2021).
Terkait pengelolaan migas di Indonesia Benedictus menyoroti statement Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto di media massa yang menyebutkan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi tantangan industri hulu migas di tanah air saat ini. Pertama, adanya peralihan dari energi berbasis fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Kedua, adanya persaingan yang lebih keras karena munculnya produsen migas konvensional dan non konvensional. Ketiga, menurunnya permintaan migas akibat pandemi Covid-19.
“Pernyataan dari Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ini sangat menarik untuk kita ketahui lebih mendalam khususnya bagi mahasiswa Prodi Teknik Perminyakan UP 45,” ujarnya.
Benedictus mengungkapkan, untuk menambah pengetahuan mahasiswa dalam pengelolaan migas, UP 45 telah menggelar seminar online atau webinar bertajuk “Industri Migas Indonesia di Masa Yang Akan Datang” pada Sabtu (10/04/ 2021). Webinar diikuti oleh lebih dari 80 peserta yang terdiri atas mahasiswa dan praktisi migas.
Narasumber yang dihadirkan antara lain Dr. Didik S. Setyadi, MH Kepala Divisi Formalitas SKK Migas yang juga adalah Dosen UP 45. Kemudian, Dr. Ir. Sudarmoyo, SE., M.Sc., Dosen Universitas Pembangunan Nasional V sekaligus praktisi Migas.
Acara dipandu oleh Sari Wulandari Hafsari, S.T., M.T. Dosen Fakultas Teknik Perminyakan UP 45 sebagai moderator. Webinar juga dihadiri Dekan Fakultas Teknik UP 45 Yogyakarta, Dr. Ir. Sugeng Riyono, M.Phil beserta para Kaprodi dan dosen di lingkungan Fakultas Teknik UP 45. Webinar juga diikuti dosen, mahasiswa baik UP 45 maupun mahasiswa dari universitas lain.
Benedictus menjelaskan, webinar tersebut merupakan bagian dari aktivitas bidang Pendidikan UP 45,
“Webinar diselenggarakan dalam upaya memberikan tambahan pengetahuan dan informasi sekaligus membuka wawasan berfikir para mahasiswa guna melengkapi dari apa yang telah didapat di bangku perkuliahan. Dengan kegiatan webinar ini diharapkan para mahasiswa dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari pemaparan para narasumber yang tidak saja mumpuni di bidang keilmuannya sebagai dosen namun juga adalah praktisi yang telah lama bekerja dan berkecimpung dalam industri migas,” terang Benedictus.
Seminar yang diadakan secara daring melalui platform zoom ini merangkum kiat-kiat yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan stakeholder dalam mempertahankan eksistensi industri migas secara nasional di masa yang akan datang. (rd2)
Redaktur: Fefin Dwi Setyawati