SLEMAN – Forum Pengembangan Anak Usia Dini (Forum PAUD) Kabupaten Sleman menggelar Kegiatan Peningkatan Kapasitas Bunda PAUD se-Kabupaten Sleman. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama dua hari dengan dua angkatan pada Senin (01/11/2021) dan Selasa (02/11/2021) di Ruang Rapat Lantai 3 dan Ruang Sembada Lantai 1 Setda Kabupaten Sleman.
Ketua Forum PAUD Kabupaten Sleman, Haryanti, M.Pd mengatakan, kegiatan diselenggarakan sebagai tindak lanjut kegiatan sosialisasi program Pokja Bunda PAUD yang membantu pelaksanaan program Bunda PAUD Kabupaten Sleman. Menurutnya kegiatan yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan tersebut mengundang 103 orang Bunda PAUD yang terdiri dari 17 Bunda Kapanewon dan 86 Bunda PAUD Kalurahan di wilayah Kabupaten Sleman. Kegiatan dibagi dua angkatan. Untuk angkatan pertama untuk kuota 50 orang dan angkatan kedua 53 orang,
“Dalam kegiatan ini kami mensosialisasikan hasil Bimtek Pokja Bunda PAUD yang diselenggaran oleh Direktorat PAUD. Diharapkan Bunda PAUD Kapanewon dan Kalurahan ini dapat menyusun program kerja yang mendukung program kerja Bunda PAUD Kabupaten Sleman, dengan membangun kemitraan dengan seluruh stakeholder, agar program kerja Bunda PAUD bisa terlaksana secara optimal, baik Kapanewon maupun Kalurahan di Kabupaten Sleman. Pada angkatan pertama memang ada beberapa peserta yang ijin tidak hadir, namun 85% hadir. Nantinya yang tidak bisa hadir akan mendapatkan informasi susulan dari kami atau dari kapanewon dan kalurahan terdekat yang mengikuti kegiatan,” tuturnya di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, program Bunda Paud Kabupaten maupun Bunda PAUD Kapanewon dan Kalurahan harus mengusung program Bunda PAUD Nasional, yaitu mewujudkan PAUD Berkualitas. Oleh karenanya, kata dia, Bunda PAUD Kapanewon dan Kalurahan itu merupakan simbol sekaligus mitra utama dalam gerakan nasional PAUD berkualitas, disandang oleh mereka yang merupakan istri pejabat Panewu dan Lurah,
“Menjadi Bunda PAUD Kapanewon dan Kalurahan itu otomatis disandang oleh istri pejabat Panewu dan Lurah atau jika pejabat tersebut belum memiliki pasangan maka jabatan Bunda PAUD bisa didelegasikan kepada orang yang ditunjuk. Ke depan akan diterbitkan SK Bunda PAUD Kapanewon dan Kalurahan.” ungkapnya.
Haryanti menambahkan, sebagai pemegang mandat untuk melaksanakan program Bunda PAUD Kabupaten, para Bunda PAUD Kapanewon dan Kalurahan perlu adanya tambahan pengetahuan yang berkaitan dengan program yang akan dilaksanakan,
“Sehingga dalam kegiatan peningkatan kapasitas dihadirkan para pakar dan praktisi PAUD sebagai pemateri,” imbuhnya.
Kegiatan hari pertama menghadirkan narasumber yaitu Ketua Forum PAUD Kabupaten Sleman Haryanti, M.Pd, yang menyampaikan materi terkait Pokja PAUD dan Bunda PAUD. Kemudian, pakar kesehatan dan staff ahli Bupati Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini, M.Kes. yang mengulas tentang mengatasi dan mencegah stunting untuk memberikan layanan yang maksimal guna memenuhi Standar Pelayanan Minimal PAUD di setiap kapanewon dan kalurahan di Kabupaten Sleman.
Selain itu dihadirkan juga pakar PAUD yang juga akademisi Universitas Negeri Ygyakarta (UNY), yaitu Nur Cholimah, M.Pd yang membawakan materi bertema PAUD Holistik Integratif menuju PAUD berkualitas. Terakhir selaku pemateri adalah mantan Bunda PAUD Kapanewon Kalasan, Dra. Tina Hastani, MM yang saat ini menjabat Sekretaris Dinas P3AP2KB. Dalam kesempatan tersebut Tina yang pernah peraih Juara 1 Bunda PAUD Kecamatan Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015 dan Bunda PAUD Teladan Tingkat Nasional tahun 2016 memaparkan materi tentang menjalin kemitraan dan advokasi. Ia mejabarkan bagaimana Bunda PAUD turut memajukan PAUD melalui mitra kerja dan mengetahui serta ikut turun melihat permasalahan yang sedang dihadapi PAUD dan mencari solusi bersama.
Haryanti berharap, setelah mendapatkan materi dari para narasumber berkompeten tersebut, Bunda PAUD Kapanewon dan Kalurahan bisa menyusun program – program kerja yang merepresentasikan program kerja Bunda PAUD Kabupaten,
“Keunikan wilayahnya yang kuat dimana, kan mereka yang mengetahui. Itu bisa dijadikan program unggulan wilayah masing-masing. Menyusunnya bisa melibatkan tim dari akademis dan praktisi PAUD, organisasi mitra, tokoh masyarakat, OPD, maupun pemangku kepentingan lainnya, sehingga dianjurkan bisa membentuk Pokja Bunda PAUD yang berkualitas supaya bunda PAUD punya tim untuk mewujudkan programnya. Bunda PAUD selain sebagai simbol menjadi simpul masyarakat, juga memiliki langkah nyata berperan mewujudkan PAUD yang berkualitas dengan semua aspek, di dalamnya ada pendidikan pengasuhan perlindungan kesehatan dan gizi bisa terwujud di daerahnya masing masing. Pada dua hari ini bisa berdiskusi bisa menyampaikan permasalahan di lapangan harusnya seperti apa dan bagaimana solusinya,” tutup Haryanti.
Sementara itu, dalam sambutan saat membuka acara, Ibu PAUD Kabupaten sekaligus Bupati Sleman, Dra. Hj.Kustini Sri Purnomo mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum PAUD Kabupaten Sleman tersebut. Ia berharap, dengan mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas, Bunda PAUD baik di kalurahan maupun kapanewon bisa mengembangkan potensi PAUD di wilayahnya masing-masing,
“Saya berharap nantinya peserta bisa mendapatkan pengetahuan baru dan kemudian dilaksanakan di wilayahnya masing-masing, terutama juga bisa mendukung program-program kami selaku Bunda PAUD dan menyampaikannya kepada masyarakat,” harapnya.
Salah satu peserta, Bunda PAUD Kapanewon Moyudan, Yanti Sulisetyowati mengaku dengan mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas yang diselenggarakan Forum PAUD Kabupaten Sleman, ia mendapatkan banyak tambahan ilmu baru,
“Dengan kegiatan ini menambah ilmu saya. Harapannya saya bisa mengaplikasikan program ini ke PAUD-PAUD di Moyudan untuk mendukung program dari Ibu PAUD Kabupaten Sleman. Semoga bisa mengikuti dengan baik dan PAUD-PAUD di Moyudan bisa menjadi PAUD yang berkualitas,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Bunda PAUD Kapanewon Cangkringan, Yani Sri Haryanti,
“Melalui kegiatan ini saya dituntun bagaimana langkahnya untuk menjadi Bunda PAUD Kapanewon. Semoga saya bisa bermanfaat untuk Kapanewon dan bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu yang saya dapat di kegiatan ini. Kami memiliki niat baik untuk aktif turut memajukan PAUD,” ucapnya.
Sekadar informasi, di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, penyebutan ‘Bunda PAUD’ menjadi ‘Ibu PAUD’. (rd2)
Redaktur: Fefin Dwi Setyawati