Sementara Belum Masuk DIY, Hepatitis Akut Perlu Diwaspadai

YOGYAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus hepatitis akut yang pertama kali ditemukan dan berkembang di Eropa sebagai Kejadian Luar Biasa atau outbreak. Penyakit hepatitis akut juga sudah masuk ke Indonesia. Menurut  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam pernyataan resminya belum lama ini menyatakan di Indonesia sudah ditemukan 15 kasus hepatitis akut. Bagaimana dengan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)?

Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie menyatakan, Dinkes DIY sudah melakukan pengecekan ke semua Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) dan hasilnya hingga hari ini Kamis (12/05/2022) kasus hepatitis akut belum ditemukan di wilayah DIY.

“Belum ada laporan,” kata Pembajun kepada wartawan di Kompleks Kepatihan, kantor Gubernur DIY, Kamis (12/05/2022).

Meski demikian, menyikapi kemunculan Hepatitis akut, Pembajun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama kepada orang tua yang memiliki anak di atas 16 tahun yang rawan.

Ia juga menghimbau agar masyarakat meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama kebersihan makanan dan menjaga asupan gizi, karena virus yang menyebabkan penyakit hepatitis akut ini menular lewat asupan makanan atau melalui mulut.

Pembajun juga meminta sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka langsung 100 persen agar meningkatkan pengawasan terhadap kantin dan pedagang jajanan yang biasa berjualan di seputaran sekolah.

Ia juga mengimbau Unit Kesehatan Sekolah (UKS) juga meningkatkan perannya dalam memantau siswa dan lingkungan sekolah. 

“ (Sekolah) Juga perlu membangun jejaring dengan Puskesmas,” pintanya. (kt1)

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com