Sleman Syurganya Wisata Alam dan Budaya, Inilah 10 Desa Wisata yang Bisa Dipilih Buat Liburan

Jogjakartanews.com – Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selain dikenal dengan wisata alam Gunung Merapi, juga dikenal dengan surganya Desa Wisata. Masing-masing desa wisata di Sleman memiliki ciri khasnya masing-masing.
Bagi yang penasaran dimana saja desa wisata menarik yang bisa dikunjungi, berikut daftar 10 desa wisata yang bisa kamu kunjungi di Kabupaten Sleman:

1. Desa Wisata Blue Lagoon

Blue Lagoon terletak di di kawasan lerng Gunung Merapi tepatnya di Desa Dalem, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Tidak begitu jauh dari pusat Kota Yogyakarta dan akses jalannya sudah mudah beraspal. Anda bisa bergerak menuju Jalan Kaliurang, ikuti terus jalan hingga bertemu dengan pertigaan Besi-Jangkang di kilo meter 13, lalu ambil jalan ke kanan hingga bertemu pertigaan Pasar Jangkang. Dari situ belok kanan kurang lebih 100 meter sampai menemukan petunjuk arah menuju pemandian Blue Lagoon.
Salah satu keunggulan yang disuguhkan dari Desa Wisata Blue Lagoon adalah pemandian alaminya yang berasal dari mata air bawah tanah. Wisatawan bisa berenang di sungai dengan air yang sangat jernih. Selain itu wisatawan juga bisa melihat langsung mata air di bawah kolamnya. Dari bawah air kamu bisa melihat gelembung udara, yang mana gelembung tersebut menadi tanda aliran air dari bawah tanah.
Terdapat juga pemandangan pohon bambu yang hijau di pinggir sungai yang menambah suasana sejuk nan asri.

2. Desa Wisata Gamplong

Nama Desa Wisata Gamplong  terletak di wilayah Desa Sumberrahayu, Moyudan. Keunggulan di tempat ini, wisatawan bisa jalan-jalan, foto dengan latar belakang replika rumah, kafe, bahkan stasiun yang dibangun dengan konsep tempo dulu sekaligus menjajal kereta wisatanya. Semua itu merupakan studio alam yang pernah digunakan untuk syuting beberapa film Indonesia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Antara lain Bumi Manusia dan Sultan Agung.

Daya tarik lainnya, wisatawan bisa melihat proses pembuatan kain tenun tanpa mesin langsung dari rumah warga yang sudah berdiri sejak 1950. Wisatawan juga bisa menginap di sekitar lokasi desa

3. Desa Wisata Kembangarum

Desa Wisata Kembang Kembangarum berada dalam wilayah Kapanewon (Kecamatan) Turi. Lokasinya hanya berjarak sekitar 20 km dari pusat Kota Yogyakarta. Tempat wisata ini menyediakan lokasi outbond dengan beragam fasilitas berbagai permainan yang cocok untuk anak-anak. Selain permainan modern, anak-anak juga bisa diajak merasakan permainan tradisional yang mungkin jarang ditemui di kota, seperti lomba deklik, balap egrang, sampai sepak bola lumpur.

Pemandangan alam pedesaan yang indah sejuk dan asri juga tak kalah menambah daya tarik. Fasilitas lain yang bisa dinikmati wisatawam antara lain kamar mandi, warung makan, penginapan, dan tempat parkir yang luas.

4. Desa Wisata Pulesari

Desa Wisata Pulesari tepatnya terletak di Dusun Pulesari, Kalurahan (Desa) Wono Kerto, Kapanewon Turi. Dari pusat kota Malioboro, jaraknya hanya sekitar 21 kilometer, dengan waktu tempuh paling lama 40 menit saja dengan mobil atau bus wisata.

Desa wisata ini punya dua potensi unggulan, yaitu alam dan budaya yang cocok untuk lokasi outbond. Wisatawan bisa bermain air di sungai yang bersih. Beberapa ragam wahana yang bisa dijajal pengunjung saat berada di Desa Wisata Pulesari, semuanya didominasi petualangan di alam, Jembatan goyang, Titian bambu, Vertikal web, Hujan buatan, Tangga air, Titian tali dan Jaring laba-laba
Desa Wisata Pulesari bukan hanya tentang sebuah keseruan wisata saja, ternyata kunjungan wisata ke Desa Wisata Pulesari, Sleman memiliki nilai edukatif karena terdapat juga agrowisata kebun salak. Wisatawan bisa memetik salak dan melihat langsung bagaimana produksi salak di desa tersebut.

5.Desa Wisata Grogol

Desa wisata ini berada di kawasan Grogol, Margodadi, Seyegan, Sleman, DIY. Lokasi ini tidak jauh dari pusat kota. Akses jalan menuju Desa Wisata Grogol juga cukup mudah, jika anda bergerak dari pusat kota Jogja anda bisa melaju ke arah Jalan Godean. Ikuti Jalan Godean hingga menjumpai Pasar Godean, dari pasar belok ke arah kanan atau ke sisi utara jalan. Terus ikuti jalan kurang lebih sejauh 3,5 km hingga anda menjumpai lapangan yang berada di kanan jalan. Lalu ikuti papan petunjuk arah menuju Desa Wisata Grogol.

Desa wisata ini mengunggulkan wisata kuliner dan budaya. Selain itu, lokasi pedesaan dengan alam yang masih asri, cocok untuk camping dan outbond. Event budaya yang bisa disaksikan langsung misalnya kenduri, mitoni, dan upacara adat Jawa lain yang kini kian jarang ditemui.

Pertunjukan bagi anak-anak, biasanya diadakan kegiatan seperti membuat boneka wayang suket atau melihat langsung proses pembuatan gamelan.

6.Desa Wisata Kelor

Desa Wisata Kelor berada di kaki Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Kelor, Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Secara lokasi, memiliki tipikal alam pedesaan yang masih terjaga. Jalan untuk sampai ke desa wisata ini memang sedikit menanjak, namun nuansa pedesaan masih lekat dengan wisata yang warganya masih hidup sebagai petani dan peternak.

Udara segar sekaligus pemandangan Gunung Merapi tentu saja dapat dilihat di sini. Menariknya desa wisata ini selain terdapat wahana yang cocok untuk outbond, juga budaya dan kearifan lokal masyarakatnya. Saat berkunjung di desa ini, wisatawan akan disuguhi keramah tamahan warganya.

7.Desa Wisata Pentingsari

Pentingsari adalah desa wisata yang berada di Dukuh Pentingsari, Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan.

Desa wisata ini namanya sudah cukup mendunia dengan segudang penghargaan. Lokasinya yang berada di kaki Gunung Merapi, menyajikan pemandangan alam yang masih asri dan menjadi tempat yang sempurna untuk  berlibur bersama keluarga.

Selain memang sangat recommended untuk tempat outbond, di desa ini wisatawan bisa merasakan aktivitas lain bernuansa tradisional. Mulai dari belajar gamelan yang super lengkap, belajar tari tradisional, serta membuat boneka wayang dari rumput. Kehidupan masyarakat tradisionalnya masih kental, seperti petani yang masih membajak sawah dengan kerbau.

8.Desa Ekowisata Pancoh

Konsep pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism merupakan ciri yang diusung Desa Ekowisata Pancoh. Desa wisata ini berada di kawasan lereng Gunung Merapi atau tepatnya di Kalurahan Girikerto, Kapanewon Turi, Sleman.

Desa wisata yang berjarak kurang lebih 12 km dari pusat Kota Sleman ini, menawarkan atraksi wisata alam dan budaya. Dengan Surthong yang menjadi icon khasnya, Desa Ekowisata Pancoh bisa jadi pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana pedesaan yang tenang dan hembusan angin sejuk khas pegunungan.

Kecamatan Turi ini sudah cukup terkenal di kalangan wisatawan.Yang mebuatnya kerap dikunjungi banyak wisatawan karena pemandangannya yang indah. Selain itu, desa ini memiliki daya tarik antara lain embung, kebun buah salak, kolam ikan, persawahan dan kebun bunga.
Memiliki slogan Pancoh Bicara (Bicara, Indah, Cerdas, Aman, Ramah, Rapi), di desa ini wisatawan bisa bermain air sepuasnya. Namun udara di desa ini cukup dingin, yakni sekitar 20 derajat celcius. Hal tersebut karena jaraknya cukup dekat dengan puncak gunung merapi.

Wisatawan yang datang juga bisa memilih berbagai jenis atraksi budaya yang ditawarkan. Atraksi wisata budaya misalnya, mulai dari mengikuti berbagai acara tradisi seperti wiwitan, bermain gamelan, serta ikut membajak sawah secara tradisional. Untuk atraksi wisata alam mulai dari, mengolah biogas, susur sungai, menanam padi, guyang sapi, memanen salak dan sebagainya.
 
9.Desa Wisata Trumpon

Desa agrowisata ini terletak di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Trumpon, Kalurahan Merdikorejo, Kapanewon Tempel. Agrowisata yang dimiliki Desa Trumpon yakni perkebunan salak pondoh yang tertata rapi dan indah.

Selama berada di Desa Trumpon, wisatawan akan disuguhi oleh perkebunan salak pondoh yang terhampar luas. Bagi wisatawan yang berkunjung, akan ditawarkan paket wisata ke perkebunan. Melihat bagaimana pengolahan dan budidaya salak pondoh.

Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati tawaran kegiatan outbond, fishing area, dan homestay. Jadi,  wisatawan bisa bermalam di pedesaan dan membaur dengan kehidupan penduduk desa. Tak hanya itu, wisatawan juga bisa belajar langsung bagaimana membuat jamu tradisional yang memiliki banyak khasiat.

10. Desa Wisata Gabugan

Desa wisata Gabugan terletak di Dusun Gabugan, Kalurahan Donokerto, Kapanewon Turi. Jaraknya hanya sekitar 17 km dari pusat Kota Yogyakarta menuju arah utara. Desa Wisata Gabugan juga disebut DEWIGA. Desa wisata ini mengusung konsep pedesaan alami. Masyarakan sekitar masih menganut tradisi Jawa.

Selain nuansa tradisi jawa yang masih kental, daya tarik desa wisata ini adalah agrowisata yang berupa perkebunan salak. Berbeda dengan desa wisata lainnya, jenis salak yang dibudidayakan yakni salak gading, yang memiliki daging buah berwarna kekuning-kuningan. Di wisatawan bisa belajar memanen, menanam serta membudidayakan salak.

Di desa ini juga terdapat spot-spot menarik yang sekaligus bisa menjadi tempat outbond.

Semenjak pelonggaran aturan PPKM pada masa Pandemi Covid-19, wisatawan yang masuk ke Yogyakarta menuju destinasi wisata Alam, terutama wisata pantai. Namun liburan di Desa Wisata menjadi alternatif wisata yang asyik, aman dan nyaman di Yogyakarta. (kt1)

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com