METEOR Jatuh Melintas di Atas Gunung Merapi, Pertanda Apakah?

YOGYAKARTA – Baru-baru ini sebuah video penampakan bintang jatuh di atas puncak Gunung Merapi menghebohkan warga net (Netizen). Fenomena jatuhnya benda bersinar dengan ekor menyerupai api yang melucur jatuh di atas Merapi tersebut diunggah di akun Instagram @mountnesia dengan nama akun PENDAKI GUNUNG INDONESIA.

Dalam keterangan video pengunggah menuliskan Bintang Jatuh? Merapi 1 Juni 2022. Pengunggah juga menambahkan keterangan Rabu, 1 Juni Pukul 18:32.

Visual tersebut tertangkap CCTV FREKOM di Kalitengah Lor (Tenggara). Dusun Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan merupakan desa tertinggi di Kaki Gunung Merapi, Kabupaten Sleman.

Beragam tanggapan netizen di kolom komentar. Pemilik akun @m_yusufefendi misalnya menanyakan; “Jatuh ke mana min?”

Kemudian netizen lainnya mr_jamms mencoba menjelaskan, “Pada gk belajar astronomi apa ya? Klw bintang jatuh ke bumi, planet kita sudah selesai (memasang emoticon tertawa). Yg kayak begitu itu Cuma meteor atau asteroid, dan itu hamper setiap hari jatuh ke bumi, krna terbakar oleh atmosfer bumi, jadi jarang yg ada sampai ke bumi.

Munculnya fenomena alam yang bagi kalangan warga net unik tersebut yang jelas tidak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Merapi.

Gunung Merapi pagi hari ini, Kamis (02/06/2022) nampak cerah. Pengamatan dengan mata telanjang tersebut ternyata tak jauh berbeda dengan pengamatan secara meteorologi.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan cuaca  di puncak cerah  berawan.Hal tersebut terlihat dari pengamatan mulai pukul 00.00 hingga 06.00 pagi hari ini.

“Secara visual Gunung Merapi tampak jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16.3-18 °C, kelembaban udara 68-94 persen, dan tekanan udara 654-688 mmHg. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 10-20 m di atas puncak kawah.

Menurutnya tidak tampak aktivitas vulkanik yang menonjol teramati.

“Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga” ujarnya.

Aktivitas Gunung Merapi hari ini mengeluarkan 7 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1,7 Km.Terkait  aktivitas kegempaan, Hanik  menjelaskan bahwa untuk guguran sebanyak 29 kali dengan amplitudo 3-12 mm serta durasi 52.1-134 detik.

Gempa Hybrid/Fase Banyak sejumlah 9 kali, Amplitudo 3-12 mm, S-P 0.5-0.7 detik, Durasi 5-8.8 detik. sedangkan untuk gempa Vulkanik Dangkal sebanyak 2 kali dengan amplitudo 11-18 mm, durasi 6.6-9 detik.

BPPTKG menyatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.Sementara itu, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi .

“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.” Imbaunya. (pr/kt1)

Redaktur: Faisal

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com