MALANG – Korban kerusuhan pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) bertambah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengungkapkan hingga Minggu (02/09/2022) per pukul 08.32 WIB.
“Kemudian untuk korban luka-luka bertambah dari 180 orang menjadi 191 orang,” ujarnya kepada wartawan di Malang, Minggu (02/09/2022).
Terkait korban yang mengalami kondisi kritis kini sekitar 20. Para korban dirawat di sejumlah Rumah Sakit di wilayah Malang.
Terkait penyebab kematian para korban, Wiyanto mengungkapkan, menurut laporan dari rumah sakit, para korban rata-rata mengalami sesak nafas dan terinjak-injak sesame penonton, setelah polisi menembakkan gas air mata.
Tragedi pada Pekan ke 11 liga 1 ini menyedot perhatian public nasional. Jumlah korban jiwa yang mencapai ratusan orang ini menjadi korban jiwa terbanyak sepanjang sejarah sepak bola Indonesia.
Presiden RI, Jokowidodo bahkan mengulyimatum agar tragedi seperti ini tidak terulang lagi. Ia juga meminta PSSI agar menunda pertandingan dan meminta Kapolri, dan Menpora melakukan investigasi atas trageni ini.
“Saya berharap ini tragedy terakhir sepak bola di tanah air. Jangan Sampai terulang lai tragedy seperti ini,” tegas presiden Jokowi. (kt1)
(kt1)
Redaktur: Hamzah