BANTUL –Festival Batik 2022 yang digelar sejak 19-23 Oktober 2022 di Jogja Expo Center (JEC) menjadi ajang mengukuhkan eksistensi Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Syam Arjayanti mengatakan, eksistensi batik yang sudah diakui dunia sebagai Warisan Budaya Tak Benda, harus terus dilestarikan dan dikembangkan.
“Penyelenggaraan Festival Batik 2022 menjadi salah satu usaha DIY untuk meningkatkan kualitas seni dan menghidupkan seni batik motif Yogyakarta, sekaligus mengukuhkan eksistensi Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia,” tuturnya, Kamis (20/10/2022)/
Syam mengungkapkan, Pameran sekaligus Festival Batik 2022 menghadirkan sebanyak 170 stand yang tidak hanya diikuti oleh IKM batik dari DIY tetapi juga Industri Kecil Menengah (IKM) batik dari luar DIY. Diantarnya, dari Provinsi Jawa timur, Jawa Barat, NTB, Kalimantan Selatan, Kabupaten Magelang, Semarang, Sukoharjo, Klaten, Surabaya serta Disperindag Kabupaten Grobogan dan Rembang.
“Pameran Festival Batik 2022 ini juga diramaikan oleh partisipasi dari sekolah-sekolah yang ada di DIY” ujarnya.
Di sisi lain, kata Syam, Festival Batik 2022 juga bertujuan untuk mengembangkan potensi IKM batik dan turunannya, juga melestarikan warisan budaya khususnya batik, serta mempromosikan batik khas Daerah Istimewa Yogyakarta dan batik nusantara.
“Tema Festival Batik 2022 ‘Jagaddhita’, Batik Jogja Istimewa Mendunia. Menggambarkan bahwa batik saat ini juga berperan dalam kesejahteraan dunia khususnya kesejahteraan perekonomian bagi para pelaku industri di dalamnya mulai dari pembatik pembuat busana dan pengusaha yang bergerak dalam bidang batik,” katanya.
Disebutkan Syam, serangkaian kegiatan Festival Batik 2022 juga meliputi penyelenggaraan Lomba Desain Batik Jogja Istimewa Kota Batik Dunia. Penyelenggaraan lomba tersebut bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya yang adiluhung serta dalam rangka menciptakan motif batik baru yang berciri khas Jogja.
“Lomba desain batik diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari 170 peserta umum dan 30 peserta milenial yang dipilih masing-masing juara 1 sampai dengan harapan 3. Dipilih 12 nominator dan 6 pemenang,” ungkapnya.
Dikatakan Syam, lomba desain batik tersebut meliputi pembuatan desain dan perwujudan karya dengan cat warna sintetis alam. Peserta lomba tersebut pun bersifat perorangan bukan kelompok dan boleh berasal dari luar DIY.
Untuk diketahui, Festival Batik 2022 terbuka untuk umum, masyarakat dapat mengunjungi pameran Festival Batik 2022 mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam. Pada pameran tersebut, dihadirkan pula 5 booth spesial yang diisi oleh Anjungan Kraton (Batik Kraton Ngayogjokarto), Anjungan Puro Pakualaman (Batik Puro Pakualaman), Anjungan Tugu (Balai Besar Standardisasi Kerajinan dan Batik Yogyakarta), Anjungan Tamansari (Batik dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta), dan Anjungan Kandang Menjangan (Batik Nitik).
Selain itu, salah satu event menarik yang merupakan rangkaian kegiatan dari Festival Batik 2022 adalah fashion show yang digelar setiap malam selama lima hari pada pukul 19.00 hingga pukul 21.30. Tema fashion show berbeda pada setiap harinya. Kegiatan tersebut diikuti oleh 80 desainer yang berasal dari DIY dan dari luar DIY yang mana masing-masing desainer akan menampilkan 6 dress rancangannya. (pr/kt1)
Redaktur: Faisal