YOGYAKARTA – Pengurus baru Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia ( PERMAHI ) DPC DIY resmi dikukuhkan.
Pelantikan pengurus baru PERMAHI DIY digelar di kantor dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) DIY di Jalan Malioboro, Sabtu (21/01/2023) kemarin.
Muhammad Afghan Ababil dikukuhkan sebagai Ketua PERMAHI DPC DIY menggantikan Amien Fajar Khuzaini yang sebelumnya berkuliah di UIN sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ketua dan 25 pengurus baru PERMAHI DIY dilantik oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PERMAHI, Saiful Salim di saksikan segenap tamu undangan, antara lain dari ikatan keluarga alumni (IKA) PERMAHI DPC DIY, Pimpinan Ormawa dan pimpinan instansi pemerintah dan perguruan tinggi.
Dalam rangkaian acara pelantikan, juga dihelat Seminar dengan mengusung tema “Pancasila Sebagai Grundnorm Untuk Mewujudkan Masyarakat Hukum Yang Berintegritas Menuju Jogja Mulia bermartabat”. Seminar menghadirkan pembicara dari instansi dan alumni.
“Tema ini secara eksplisit menunjukkan bagaimana sikap permahi dalam percaturan dunia perkuliahan yang terus menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai Pancasila dan komitmen nya akan Jogja untuk bersinergi wujudkan kemuliaan dan peningkatan martabat manusia Yogyakarta.” Ungkap Muhammad Afghan Ababil, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.
“Dalam seminar ini PERMAHI coba menyoroti bagaimana Pancasila bekerja dalam proses mewujudkan pancamulia masyarakat Jogja,” sambungnya.
Diskusi di pantik oleh pemateri pertama Fuad selaku representasi alumni yang saat ini menduduki kursi komisioner ombudsman DIY.
Dalam pemaparannya, Fuad menjelaskan bagaimana peran vital mahasiswa dalam memujudkan konsep pancamulia berbasiskan nilai-nilai Pancasila.
“Mahasiswa tidak boleh absen dalam proses mewujudkan Pancamulia yang berbasiskan nilai-nilai Pancasila. Sebab, di DIY ini, Mahasiswa memiliki peranan penting sebagai intelektual muda yang ditunggu kontribusi positifnya untuk mengakselerasi terwujudnya program-program Pancamulia,” tutur Fuad.
Pembicara lain yang dihadirkan dalam seminar adalah alumni PERMAHI DPC DIY yang menjabat Ketua Dewan Pembina Puspolkam RI, Firman Jaya Daeli. Dalam kesempatan tersebut, Firman memaparkan tentang Pancasila sebagai sebuah norma yang tidak dapat dipisahkan antar Silanya.
“Pancasila sebagai satu kesatuan yang saling mengikat.Perlu penguatan nilai sebagai sebuah komitmen kita sebagai sebuah bangsa dalam survive mengahadapi tantangan zaman yang sangat luar biasa ini sehingga hadirnya Pancasila menjadi sesuatu yang berbeda,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Intelijen dan Keamanan Kepolisian Daerah (Dirintelkam) Polda DIY, Kombes Pol Syahbuddin SIK. yang juga menjadi panelis memaparkan bagaimana kondisi riil masyarakat jogja saat ini dalam memandang hukum yang berlandaskan Pancasila.
Menurutnya bagaimana menciptakan kondisi sosial masyarakat yang seharusnya sesuai dengan Pancasila, masih menjadi tugas bersama seluruh elemen bangsa yang perlu terus diupayakan dan digelorakan.
“Kita tidak boleh diam apabila ada ancaman-ancaman yang merongrong kesaktian Pancasila mengingat Pancasila merupakan sebuah nilai yang menjadi perekat antar golongan suku ras dan agama di dalam bangsa Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, pembicara dari Kemenkumham kanwil DIY dan kejaksaan tinggi yang dihadirkan menyoroti pentingnya Pancasila sebagai pondasi pembangunan Yogyakarta. Pancasila sebagai suatu nilai yang menjadi arah bagaimana semestinya tujuan pembangunan kemuliaan dan martabat manusia jogja. Sebab, tanpa nilai Pancasila di dalamnya semua itu akan menjadi sebuah hal yang hampa. (pr/rd1)
Redaktur: Ja’faruddin AS