Waspadai Campak, Vaksinasi dan Imunisasi Lengkap Penting untuk Anak

cegah campak
ilustrasi

YOGYAKARTA – Prosentase capaian imunisasi anak, termasuk imunisasi Measles Rubella (MR) campak di Kota  Yogyakarta sudah cukup baik. Namun demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta terus mendorong orang tua di wilayahnya untuk memberikan imunisasi  lengkap kepada anak.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengungkapkan, pada tahun 2022 terdapat 60 suspek penyakit campak yang ditemukan di puskesmas dan beberapa laporan dari rumah sakit di Kota Yogyakarta.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan cek laboratorium hasilnya ada sembilan kasus positif campak dan dua kasus di antaranya berkaitan secara epidemiologis.

“Setelah dilihat status imunisasinya ini memang anak yang belum divaksinasi campak dan sejauh ini tidak ada komplikasi,” ungkapnya.

Ia menandaskan, imunisasi campak yang masuk di dalam program pemerintah sangat dibutuhkan bagi anak-anak. Imunisasi ini diberikan kepada bayi umur sembilan bulan Kemudian, pemberian booster atau imunisasi campak yang kedua diberikan kepada anak berusia 18 bulan. Serta pada anak usia sekitar enam tahun atau kelas satu SD yang diberikan bersamaan dengan pelaksanaan bulan imunisasi anak sekolah di bulan Agustus.

Lana menandaskan, imunisasi MR campak dan rubella sangat penting, karena Penyakit Campak akan berbahaya jika terjadi komplikasi.

“Seperti pneumonia, radang paru, autitis, radang telinga bahkan bisa sampai ke meningitis. Dengan pemberian tiga kali imunisasi campak pada anak, diharapkan bisa melindungi dari terinfeksinya penyakit campak,” imbuhnya.

Lana berharap, pencegahan penyakit campak ini bisa tertangani dengan pemberian imunisasi dan vaksinasi. Layanan vaksinasi sendiri bisa diakses masyarakat secara gratis di semua puskesmas di Kota Yogyakarta. Ia juga menekankan vaksinasi dan imunisasi yang lengkap bisa mencegah penyakit seperti polio, hepatitis B, pertussis, difteri, haemophilus influenzae type B, campak dan tetanus (PD3I). (kt1)

 

Redaktur: Faisal

 

 

55 / 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com