Penataan Stasiun Tugu Harus Diselaraskan dengan Sumbu Filosofi Yogyakarta

Stasiun Tugu Yogyakarta. Foto: Isal
Stasiun Tugu Yogyakarta. Foto: Isal

YOGYAKARTA –Kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta bakal ditata. PTKAI juga sudah secara bertahap mulai melaksanakan. Namun Pemerintah Daerah -Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) meminta penataan Stasiun Tugu nantinya juga diselaraskan dengan penataan sumbu filosofi Yogyakarta yang saat ini tengah diusulkan sebagai Warisan Dunia yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Kepala Bappeda DIY, Beny Suharsono mengungkapkan, PT KAI dapat melakukan penataan di wilayah Stasiun Tugu. Namun, menurutnya kawasan Stasiun Tugu tidak dapat dipandang hanya area Stasiun, namun terintegrasi pula dengan beberapa titik di sekitarnya, seperti Taman Parkir Abu Bakar Ali, area Malioboro, serta kawasan Kotabaru.

Ia menekankan, penataan Kawasan di wilayah Yogyakartamerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penataan sumbu filosofi. Kendati PT KAI bisa melakukan penataan di wilayahnya, namun juga harus dikoordinasikan agar tidak berbenturan dengan penataan kawasan sumbu filosofi.

“Saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan stakeholder terkait,” ungkapnya kemarin (03/03/2023)
Menjelaskan, penataan Kawasan stasiun tugu sudah dimulai dari area parkir dimana ada kepadatan di sebelah barat.

Di sisi lain penataan pedestrian di area Stasiun Tugu juga sedang dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait, termasuk untuk rencana pengadaan ruang terbuka hijau yang juga diperlukan, karena semakin sedikit di Kota Yogyakarta.

“Di perkotaan kan kecil sekali ruang terbuka hijau,” imbuhnya. (kt1/rd3)

Redaktur: Faisal

58 / 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com