Gerakan Rakyat Yogyakarta Melawan Politik Dinasti Sebut Jokowi New Orba

Gerakan Rakyat Yogyakarta Melawan Politik Dinasti Jokowi menggelar aksi unjuk Rasa, di kawasan perempatan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (22/10/2023). Foto: sal
Gerakan Rakyat Yogyakarta Melawan Politik Dinasti Jokowi menggelar aksi unjuk Rasa, di kawasan perempatan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (22/10/2023). Foto: Isal

YOGYAKARTA – Ditetapkannya Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Raka Buming Raka sebagai Cawapres Prabowo Subianto pada Minggu (22/10/2023) malam oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) dinilai sebagai praktik Politik Dinasti.

Karpet Merah yang diberikan KIM kepada Gibran sebagai Cawapres dinilai tak lepas dari cawe-cawe Jokowi sebagai ayah dan bantuan Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang tak lain adalah pamannya.

Massa dari Gerakan Rakyat Yogyakarta Melawan Politik Dinasti Jokowi menggelar aksi unjuk Rasa, di kawasan perempatan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (22/10/2023).

Aksi tersebut menarik perhatian masyarakat pengguna jalan di seputar jalan Laksda Adi Sutjipto lantaran dalam aksinya Massa mengusung Replika Keranda Bertuliskan “Matinya Jokowi” dan 6 ‘Pocong’ dengan masing-masing Beruliskan huruf yang apabila dirangkai membentuk kata “Gibran”.

Koordinator Aksi Gerakan Rakyat Yogyakarta Melawan Politik Dinasti, Yogie Prasetyo  mengungkapkan, diawali putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang diketuai Hakim Anwar Usman yang adik ipar Jokowi, menunjukkan adanya cawe-cawe politik.

Demi memuluskan Gibran Menjadi Cawapres Prabowo, Jokowi bahkan berani menabrak kelaziman penegakkan hukum di Indonesia yang sudah lama terbangun.

Hal itu semakin kentara setelah KIM mengumumkan Gibran sebagai Bakal Cawapres Prabowo.

“Ini sudah terang benderang menunjukkan Politik Dinasti yang sudah dipraktekan oleh Jokowi di akhir jabatannya,” kata Yogie dalam orasinya.

Yogie yang mengaku dalam dua pemilu turut mendukung Kokowi merasa menyesal karena saat ini presiden pilihannya itu justru mencederai kepercayaan rakyat.

Dengan sikap Nepotismenya itu, Jokowi dituding tak ubahnya seperti Soeharto, penguasa rezim Orde Baru (ORBA).

“Jokowi telah memberi contoh bukan sebagai negarawan yang baik. Jokowi adalah new orde baru. Kami masyarakat Yogyakarta siap melawan praktik Politik Dinasti Jokowi,” tegasnya.

“Jokowi New Orba, Politik Dinasti Lawan!” teriak massa aksi. (rd1)

Redaktur: Faisal

59 / 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com