Raja Abdullah II Beri Komitmen Pribadi Terhadap TKI

JAKARTA – Raja Yordania Abdullah Ibn Al Hussein berjanji akan memberikan perhatian khusus terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Misalnya dalam masalah kekonsuleran dan persoalan dengan pihak sponsor di sana.

“Tadi secara khusus Raja Abdullah menyampaikan komitmen pemerintah Yordania untuk memberikan atensi sebaik-baiknya atas permasalahan yang dihadapi tenaga kerja Indonesia di Yordania,” kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.

Faizasyah menyampaikan hal tersebut seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembicaraan bilateral dengan Raja Yordania Abdullah II, di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/2).

Saat ini, ujar Faizasyah, terdapat sekitar 40 ribu orang Indonesia, baik TKI maupun pelajar dan mahasiswa, dengan segala permasalahannya di Yordania. Dalam pertemuan bilateral tadi, Presiden SBY mengharapkan atensi pemerintah Yordania dalam hal-hal yang terkait masalah kekonsuleran.

Pemerintah Indonesia menggarisbawahi adanya keperluan untuk keterukuran, baik dari pihak pengirim TKI maupun sponsor mereka di Yordania. “Namun, secara prinsip, Raja Yordania menggarisbawahi komitmen pribadinya bahwa ini adalah masalah yang akan diberikan atensi secara khusus,” Faizasyah menambahkan.

Pertemuan bilateral juga membahas peningkatan kerja sama dan kemitraan bidang perdagangan dan investasi. Tadi disepakati kerja sama investasi bidang petrokimia. “Kita mencatat bahwa sudah dijalin kesepakatan dalam bidang investasi antara pihak Yordania dan Indonesia di bidang petrokimia hari ini,” Faizasyah menjelaskan.

Kesepakatan tersebut, lanjut Faizasyah, menunjukkan bahwa sebenarnya faktor jarak tidaklah menjadi kendala bagi Indonesia dan Yordania dalam membangun kerja sama. Yordania sendiri merupakan salah satu negara Timur Tengah yang menjadi tempat tujuan wisata yang cukup menonjol bagi Indonesia.

RI-Yordania juga sepakat mengembangkan kerja sama pendidikan dan pertahanan, terutama dalam transfer teknologi pertahanan. “Akan ada delegasi yang datang setelah sebelum itu, mereka akan menyampaikan semacam concept paper kerja sama pertahanan yang bisa dikembangkan,” ujar Faizasyah.

Adapun hal lainnya yang disingung antara lain kerja sama bidang intelijen. Indonesia menilai Yordania sebagai salah satu negara kunci di Timur Tengah punya kelebihan dalam memahami perkembangan isu-isu politik dan keamanan di wilayahnya.

Mengenai isu kawasan, secara mendalam dibahas pula mengenai perkembangan di Suriah. “Kita ingin mendengar pandangan Yordania mengenai apa yang mungkin bisa dilakukan dalam penanganan masalah ini ke depan,” tutur Staf Khusus Presiden ini.

Dalam isu Suriah, sikap Indonesia jelas bahwa konflik harus diselesaikan secara damai. Presiden SBY pernah menyampaikan hal tersebut saat KTT G20 di Rusia beberapa waktu lalu. (war)

Redaktur: Azwar Anas

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com