Hadapi MEA , HKTI Dorong Regulasi dan Infrastruktur yang Mendukung Sektor Pertanian

JAKARTA – Tahun 2016 tahun yang penuh tantangan bagi sektor pertanian, satu diantaranya adalah mulai efektifnya implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Terkait hal tersebut, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) meminta  pemerintah harus mendorong dan memastikan kesiapan sektor pertanian menghadapi MEA.

“Kata kunci dalam MEA adalah daya saing. Jika komoditas pertanian tidak punya daya saing, Indonesia dibanjiri produk luar dan hanya menjadi pasar. Di sisi lain, produk kita tidak laku di pasar luar,” kata ketua umum HKTI Fadli Zon dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Rabu (06/01/2016).

Menurut Fadli, ada tiga hal lain yang juga perlu diperhatikan sektor pertanian. Pertama, regulasi baik pusat maupun daerah yang pro pertanian. Kedua, infrastruktur pertanian di sentra produksi. Ketiga, program pembinaan.

“Tantangan lain hadir dari faktor alam seperti perubahan iklim. Faktor perubahan pola curah hujan yang seringkali mengakibatkan kekeringan dan banjir, juga penting untuk diantisipasi dengan strategi mitigasi dan adaptasi. Kita harus belajar dari kejadian 2015. Jika tidak, bukan hanya kualitasnya yang tidak ada daya saing, namun juga kuantitasnya akan berkurang signifikan,” ujar Fadli yang wakil Ketua DPR RI.

Dikatakan Fadli, Pemerintah harus serius dalam pengembangan desa penangkar benih, terutama di luar jawa. Desa dengan dana APBN, kata dia, harus dapat menjadi pemenuh kebutuhan usaha tani terhadap benih untuk berproduksi sehingga roda perekonomian desa berputar semakin lancar. Permasalahan klasik distribusi pupuk, kata dia, juga harus dituntaskan.

Dijelaskan Fadli, HKTI memandang lebih tepat TNI-Polri, dengan kemampuan utama yang dimilikinya, dilibatkan dalam pengawasan dan penindakan hukum dalam distribusi pupuk sehingga tidak langka, harga terjangkau, dan tepat waktu. Posisi mengawasi distribusi pupuk di lapangan, kata dia, menjadikan TNI-Polri tepat guna dan semakin mendukung upaya khusus (Upsus) pemerintah disektor pertanian menjadi tepat.

“Dengan menyentuh masalah mendasar, sektor pertanian bisa lebih siap lagi menghadapi MEA,” Pungkasnya. (pr*/has)

Redaktur: Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com