Momen Makan Tumpeng Bersama Sri Sultan, Disediakan 17 Kotak Dana Bantuan Untuk Lombok

YOGYAKARTA – Tumpengan Pancasila: ‘Dhahar Kembul Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)’ akan digelar besok, Selasa (07/08/2018) malam di Malioboro. Dalam momentum makan tumpeng bersama Pemimpin dan rakyat Yogyakarta tersebut, Panitia Bersama Bulan Pancasila 2018 DIY terpanggil untuk membantu dampak bencana gempa bumi di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. 

“Panitia menyiapkan 17 kotak amal yang akan diedarkan relawan di 17 titik bagi tumpeng. Hasil penggalangan dana selama acara tumpengan Pancasila akan diumumkan ke publik dan diserahkan melalui Pemerintah Daerah NTB,” kata Koordinator Acara Dhahar Kembul Bareng Sri Sultan HB X, Widihasto Wasana Putra, usai Jumpa Pers di gedung Unit 9 Lantai 3 Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (06/08/2018) pagi. 

Hasto  berharap, dengan memberikan sumbangan kepada Masyarakat di Lombok yang tengah ditimpa musihah, akan semakin menguatkan persatuan sesame bangsa Indonesia,

“Semoga ini akan memperkuat solidaritas sosial kita,” harapnya.

Sementara itu, jumpa pers terkait penjelasan pelaksanaan Dahar Kembul selain Hasto,  hadir juga GKR. Mangkubumi selaku ketua Kwarda Pramuka DIY dan Danang Wibowo (Eksis Komunika).

Dalam kesempatan tersebut hasto mengungkapkan, hingga siang tadi tercatat sumbangan tumpeng dari masyarakat mencapai 240 buah tumpeng. Menurutnya, semua sumbangan berbagai lapisan masyarakat mulai perorangan, warga pedesaan, kampung, pedagang kaki lima, pedagang kaki lima, juru parkir, kusir andong, UMKM, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, rumah ibadah, rumah sakit, organisasi perempuan, organisasi profesi, instansi pemerintah, perbankkan, media massa, pabrik hingga kalangan dunia usaha, 

“Tumpeng dipilih karena mencerminkan filosofi luhur budaya Jawa yakni Sangkan Paran ing Dumadi sekaligus Manunggaling Kawula lan Gusti. Kehadiran Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka KGPAA Paku Alam X bersama jajaran Forkominda dan tokoh masyarakat duduk lesehan di Malioboro dhahar kembul berbaur bersama masyarakat adalah bentuk nyata golong gilig antara pemimpin dan masyarakat. Harapannya pemimpin semakin dapat memahami dan mewujudkan amanat hati nurani rakyat,” ungkapnya. 

Pelaksanaan acara dahar kembul sengaja dipilih bertepatan dengan hari Selasa Wage (07/08/2018), kata Hasto, sebab pada hari itu selama satu hari penuh aktivitas perdagangan kaki lima di Malioboro libur.

“Rehatnya aktivitas perdagangan ini dapat dimanfaatkan sebagai momentum penyeimbang agar Malioboro tidak melulu dijejali hiruk pikuk perniagaan semata namun juga perlu diselaraskan dengan ekspresi dan artikulasi yang mengandung nilai-nilai budaya,” imbuhnya.

Sementara itu GKR Mangku Bumi mengungkapkan, ia dan gerakan Pramuka DIY mengapresiasi dan siap mendukung kegiatan Tumpengan Pancasila. Menurutnya kegiatan yang melibatkan berbagai unsur masyarakat di DIY merupakan cermin guyub rukunnya masyarakat Yogyakarta,

“Kegiatan ini merupakan wujud nyata kegotong royongan masyarakat Yogyakarta,” tutur Putri Sulung Sri Sultan HB X ini. (kt1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com