Warga Jogja Saksikan Miyos Gongso, Ritual Pembukaan Sekaten

YOGYAKARTA – Tradisi skaten yang digelar oleh Kraton Yogyakarta resmi dibuka dengan digelarnya ritual Miyos Gongso, Rabu (14/11/2018) malam di alun-alun utara kraton Yogyakarta.

Prosesi Miyos Gongso sendiri dimulai sejak sore Pukul 18.00. Warga Yogyakarta sudah ramai, berjubel di area Alun-alun Utara Yogyakarta yang merupakan tempat Miyos Gongso dilaksanakannya.

Selain mengarak dua perangkat gamelan, Keraton juga memberikan sedekah atau undik-undik bagi rakyatnya.

Sempat terjadi insiden saling mendorong antara massa dan petugas keamanan yang berebut untuk menyaksikan prosesi Miyos Gongso. Insiden itu terjadi di gerbang utama Masjid Gedhe Kauman, setelah iring-iringan pembawa gamelan memasuki lokasi masjid,

“Tapi tidak terjadi apa-apa. Itu halbiasa. Kejadian tersebut berlangsung sesaat dan dapat terkondisikan,” kata Lukman (30) warga Yogyakarta yang turut menyaksikan acara.

Aparat TNI – POLRI kota Yogyakarta turut mengamankan gelar budaya Miyos Gongso. Dari Kodim 0734/Yogyakarta diterjunkan Anggota Koramil 12/Gondokusuman dan Koramil 11/Kraton.

Ritual Miyos Gongso sendiri merupakan rangkaian awal pelaksanaan tradisi sekaten di Keraton Yogyakarta. Perayaannya ditandai dengan dikeluarkannya dua perangkat gamelan pusaka yaitu Kanjeng Kiai Nagawilaga dan Kanjeng Guntur Madu dibawa ke Masjid Gede Kauman dan dibunyikan selama sepekan.

Ritual kemudian berlanjut dengan keluarnya dua wakil keluarga keraton yaitu GBPH Yudhaningrat dan GBPH Prabukusumo dari Regol Keben untuk menyebarkan sedekah atau udik-udik. Rombongan berkeliling bangsal pancaniti dengan membawa dua bokor berisi uang receh seratus rupiah, beras dan bunga yang akan dibagi-bagikan. 

Tepat pukul sembilan malam acara dilanjutkan dengan arak-arakan yang membawa dua perangkat gamelan pusaka dari keraton menuju pelataran Masjid Kauman dikawal dua pasukan prajurit keraton yaitu Patangpuluhan dan Jagakaryan.

Disepanjang jalur arak-arakan yang mencapai satu kilometer warga menyambut iring-iringan ini dengan tenang dan penuh khidmat. Sesampai di depan regol Masjid dua perangkat gamelan pusaka itu kemudian diserahkan pada Wali Kota Yogyakarta untuk selanjutnya digelar di Pagongan Utara dan Selatan. (kt2)

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com