Bocah Ajaib Atelet Lari Asal Salatiga Target Emas Ketiga Kalinya di Popnas Tahun Ini

JAKARTA – Rieke Ferbriyanti (15), atlet lari remaja yang dua kali berturut-turut menyabet medali emas dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2015 dan 2017, menargetkan kembali merajai nomor lari jarak jauh dalam Popnas XV di Papua Tahun 2019 ini.

Guna mencapai target tersebut, Pelajar Kelas 1 SMA Kristen 1 Salatiga ini digembleng pelatih dan managernya di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

Rieke mengatakan, selain menghadapi Popnas, latihan keras yang dijalaninya di GBK juga untuk mempersiapkan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2019 dan Kejuaraan tingkat Asia,

“Latihan untuk mempersiapkan Kejurnas dan Popnas tahun ini, mudah-mudahan lolos,” katanya di sela-sela latihan, Sabtu (16/02/2019) pagi di GBK.

Mengoleksi puluhan gelar juara lari jarak jauh, bagi atlet yang sudah bertanding sejak usia 10 tahun ini, justru membuatnya semakin giat berlatih. Setiap hari sedikitnya masing-masing dua jam, pagi dan sore ia berlatih dengan atau tanpa instruktur,

“Latihan rutin setiap hari harus, sudah menjadi kebiasaan,” kata atlet remaja putri yang pernah memecahkan rekor fantastis, lari jarak jauh 3000 meter hanya dalam waktu 10 menit 34 detik dan 5000 meter selama 18 menit dalam Kejurnas dan Popnas ini.

Menurut Rieke, menjadi atlet lari banyak sukanya, namun namun ada juga dukanya,

“Sukanya kalau sudah latihan, hasilnya bagus, aku puas. Tapi kalau minus hari H tiba-tiba cedera, rasanya duka banget. Dulu waktu kelas 6 SD kaki engkel masuk ruji sepeda, dirawat  1 bulan. Kemarin cedera betis, dirawat 4 bulan sendiri. Ya udah, enggak bisa lari lagi. Tapi cedera saat bertanding, belum pernah. Mudah-mudahan tahun ini aman,” imbuhnya.

Sepanjang bergelut di olah raga lari, bagi Rieke yang berkesan adalah saat perma kali mengikuti kejuaraan lari tingkat nasional dalam ‘Jakarta Milo’ waktu ia masih duduk di bangku kelas 4 SD,

“Saat itu aku juara 6, karena didiskualifikasi. Waktu itu kan potonganku cowok banget. Saat masuk finish ke 6, malah masuk ke arena cowok, jadi didiskualifikasi,” kenangnysa sembari tersenyum.

Rieke mengaku menjadi atlet lari karena termotivasi kakaknya yang juga atlet lari dan gemblengan dari sang ayah yang atlet Badminton. Anak ke 4 dari lima bersaudara ini menunjukkan talentanya dan terus mengukir prestasi dari kejuaraan tingkat daerah, nasional, hingga internasional.

Tercatat pada Tahun 2017 kemarin, ia juara 1 Popnas  pada nomor lari 5000 meter. Ditahun yang sama, Rieke juara 1 Kejurnas lari 300 meter dan  Juara 2 pada jarak 1500 meter. Dalam event internasional di Hongkong, ia  meraih juara 4 dan di Thailad juaran 2.

Sementara itu Ely silvia selaku manager Rieke mengatakan, di Sala Tiga Rieke dijuluki ‘Si bocah ajaib’ karena kecepatan larinya,

“Di sala tiga dikenal bocah ajaib, mas. Aku kenal dia sejak kelas 5 SD sudah juara. Dari mulai masuk SMP Rieke disponsori bapak asuh yang mempercayakan kepada saya untuk mendampingi Rieke dalam setiap pertandingan,” ujarnya.

Sebenarnya Ely menginginkan Rieke bisa bertanding di kelas yang lebih tinggi di Pekan Olahraga Nasional (PON), namun terbentur usia yang masih terlalu belia,

“Target limitnya PON tahun ini, cuma umurnya belum masuk, jadi tetap masih di Popnas pada September nanti. Ini Popnas terakhirnya, kerena dua tahun lagi sudah memasuki usia dewasa, tentunya targetnya emas lagi” ujarnya.

Bukan tanpa alasan, Ely berharap Rieke bisa bertanding di PON tahun ini. Menurutnya, meski masih junior, namun Rieke sudah berani bertanding dengan atlet yang lebih senior,

 “Mental bertandingnya tidak bisa dibohongin. Dia tidak pernah takut bertanding dengan siapapun yang lebih senior. Kalau masih kelas pelajar, asal kondisi tidak cedera, masih aman lah, optimis juara,” ujarnya. (rd)

Redaktur: Ja’faruddin. AS

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com