Model MPMK Terbukti Efektif Tingkatkan Kemampuan Orang Tua dalam Mengembangkan Moral Anak Usia Dini

SLEMAN – Model Pembelajaran Moral dalam Keluarga (MPMK) yang dibuat oleh akademisi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Nur Cholimah, M.Pd mampu meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengembangkan perilaku moral hormat dan tanggungjawab anak usia dini. Pemuatan model “MPMK” ini Berdasarkan hasil survei yang dilakukan dengan melibatkan 1043 responden yang merupakan orang tua dari siswa PAUD yang berusia 4-6 tahun. Responden tersebar di seluruh Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  Para responden menyadari pengembangan moral dalam keluarga itu yang lebih utama. Mereka juga sangat membutuhkan panduan untuk pengembangan perilaku moral anak dalam keluarga.

Nur Cholimah mengatakan, pada uji operasional saat pre tes kemampuan orang tua terkait cara stimulasi sebagaimana yang diterangkan dalam buku MPMK memang belum terlihat ada peningkatan. 17% responden menyatakan sangat kurang paham, 50% kurang paham dan  33% cukup. Namun pada saat pre tes kedua yang dilakukan  berselang 2 bulan dari pre tes pertama, orang tua mengalami peningkatan dalam melakukan stimulasi menggunakan model MPMK. Sebesar 13% menyatakan sangat baik, 67% baik. Sementara yang cukup paham tinggal 20% dan sudah tidak ada yang kurang atau sangat kurang paham,

“Jika dirata-rata awalnya orang tua memiliki kemampuan katagori kurang baik. Namun saat orang tua membaca, merasakan, dan melakukan pembelajaran moral dalam keluarga menggunakan model “MPMK” ini, menjadi memiliki kemampuan dengan katagori Baik,” tuturnya kepada jogjakartanews.com, Rabu (06/10/2021).

Nur Cholimah mengatakan, dalam praktik penerapan MPMK, orang tua membaca, memahami, merasakan dan melakukan yang terdapat pada buku panduan model “MPMK” selama 2 bulan. Orang tua juga mengisi jurnal mingguan yang dilakukan dengan diawali membuat perencanaan (RPPMK) yang terdapat dalam buku. Orang tua kemudian melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan chek list pelaksanaan pembelajaran moral dalam keluarga (PPMK) dan diikuti proses evaluasi menggunakan lembar evaluasi pembelajaran moral dalam keluarga (EPMK),

“Di akhir minggu orang tua melakukan refleksi menggunakan lembar (RPMK). Dari hasil refleksi, orang tua menyatakan buku MPMK  terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan orang tua terhadap cara menstimulasi perilaku moral,” ungkap kandidat Doktor di S3 Ilmu Pendidikan Konsentrasi PAUD Pascasarjana UNY ini.

Selain orang tua, model MPMK juga terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan perilaku moral anak berupa perilaku hormat dan tanggungjawab.  Pada saat pre tes hasil observasi kemampuan  perilaku hormat dan tanggungjawab anak hanya 10% responden menyatakan kurang baik, sementara  90% lainnya menyatakan cukup baik.

“Pada saat post tes setelah 2 bulan orang tua melakukan stimulasi menggunakan model ini,  kemampuan perilaku anak tentang hormat dan tanggung jawab naik. Untuk katagori sangat baik 37%, baik 57%, dan yang cukup baik tinggal 6%. Sudah tidak ada yang kurang baik atau sangat kurang baik. Jika di rata-rata awalnya anak memiliki kemampuan perilaku dengan katagori cukup. Namun saat orang tua melakukan stimulasi atau pembelajaran menggunakan model MPMK ini kemampuan anak dalam berperilaku menjadi  katagori Baik. Hal ini menunjukkan bahawasanya penggunaan model pembelajaran MPMK ini efektif meningkatkan perilaku hormat dan tanggungjawab anak dalam keluarga,” ucap Nur Cholimah.

Selain untuk mendapatkan data sebagai indikator efektifitas penerapan model MPMK, survei angket terbuka juga disebar untuk mendapatkan penilaian pembaca terhadap desain dan contens (isi) buku. Untuk bentuk fisik buku, penilaian yang paling banyak adalah desain menarik, bergambar, inovatif, informatif, dan warna yang menarik. Sedangkan isi buku kebanyakan responden menilai mudah dipahami, memuat contoh-contoh masalah dan kehidupan nyata, sesuai karakteristik anak.

“Ke depan, saya akan berusaha terus mengembangkan model pembelajaran moral dalam keluarga berdasarkan saran-saran yang membangun dari orang tua, sehingga produk dari pengembangan model ini dapat tepat dan bermanfaat untuk digunakan di dalam keluarga,” ucapnya.

Nur Cholimah berharap, model “MPMK” bisa menjadi alternatif solusi bagi orang tua yang akan melakukan pembelajaran moral dalam keluarga. Ia juga berharap “MPMK” dapat digunakan dan dapat dipublikasikan bagi pengambil kebijakan dalam hal ini Dinas Pendidikan.

Dalam kegiatan pendampingan model “MPMK” perlu adanya sinergi dengan satuan PAUD dimana salah satu kegiatannya adalah parenting. Orang tua perlu diberi kesadaran untuk melakukan stimulasi perilaku moral salah satunya dengan menggunakan model “MPMK” ini,

“Jika ada satuan yang berminat untuk kegiatan parenting menggunakan model “MPMK” dapat menghubungi kami memalui email: [email protected],” imbuhnya.

Sebagai informasi, Nur Cholimah juga telah mendesiminasikan model MPMK sebagai desertasinya pada acara rapat pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Kabupaten Sleman, di Aula Unit 1 Pemkab Sleman, Senin (04/10/2021). Acara tersebut diselenggarakan oleh Forum PAUD Kabupaten Sleman. 

“Terimakasih kepada Pengurus Forum PAUD Kabupaten Sleman yang telah memberikan waktu untuk mendesiminasikan penelitian desertasi ini di hadapan para peserta yang hadir. Terimakasih kepada  Bupati Sleman, Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo yang telah memberikan apresiasi, perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas P3AP2KB, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Humas Pemda Sleman, Dinas Kominfo, TP PKK Kabupaten Sleman, Polres Sleman, Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan seluruh Organisasi Mitra PAUD (Forum PAUD, HIMPAUDI, IGTKI-PGRI). Terimakasih juga disampaikan kepada yang telah memberikan tanggapan serta masukan terkait produk model MPMK menjadi lebih baik. Terimakasih tentunya kepada Promotor dan Co Promotor Prof Dr. Ahmad Daldiri, M.Hum dan Prof. Dr. Suparno, M.Pd. dan seluruh pihak yang telah membantu  proses pengembangan model MPMK ini,” pungkas Nur Cholimah. (rd2)

Redaktur: Fefin Dwi Setyawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com