YOGYAKARTA – Dalam kampanye terbuka yang berjalan hampir dua minggu ini, telah terjadi berbagai macam pelanggaran. Seperti mengganggu ketertiban umum, juru kampanye yang tidak didaftarkan, dan melibatkan anak-anak pada saat kampanye.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY, M. Najib mengaku, sering kali mendapat keluhan dari masyarakat. Najib pun merasan prihatin dengan kondisi tersebut. “Kebanyakan, mereka merasa terganggu,” kata Najib kepada Jogjakartanews.com, Jumat (28/03/2014).
Selain itu, kata Najib, pada saat kampanye berlangsung, baik tingkat kota maupun provinsi juga ada konflik di dalam satu partai. Konflik tersebut berupa gesekan yang terjadi antara calon legislatif yang ada di dalam partai itu sendiri.
Najib berpendapat, pola kampanye dan Pemilu saat ini mulai bergeser. Hal tersebut terlihat, saat ini, konflik tampak banyak terjadi di kalangan internal partai sendiri. Baik itu sesama caleg maupun sesama simpatisan partai. Berbeda dengan Pemilu yang sebelumnya. Konflik lebih dominan muncul dengan antarpartai.
“Desain Pemilu sekarang bergeser. Kini lebih terbuka,” pungkas Najib. Untuk itu, ia berpesan agar pengurus partai sebisa mungkin memfasilitasi dan menjembatani permasalahan tersebut. (kim)
Redaktur: Azwar Anas