YOGYAKARTA- PSIM Yogyakarta percaya diri menyongsong kompetisi Liga 2 2025/2026 dijadwalkan akan dimulai awal Agustus 2025. PSIM sebagai salah satu tim promosi bergerak cepat mempersiapkan diri menyusun tim.Tim berjuluk Laskar Mataram itu ) akan menggelar latihan perdana Senin (23/6/2025).
Manajer PSIM Yogyakarta Dyaradzi Aufa Taruna menjelaskan, estimasi ini berdasarkan permintaan pelatih kepala agar persiapan menjelang liga bisa dilakukan setidaknya enam minggu. Latihan akan dipimpin langsung pelatih asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel.
Jean-Paul Van Gastel resmi diumumkan kubu PSIM Yogyakarta untuk mengarungi Liga 1 musim 2025/2026. Pelatih asal Breda ini diharapkan akan menjadi gebrakan besar bagi Laskar Mataram, mengingat rekam jejaknya yang mentereng di level Eropa.
Sebagai pemain, Van Gastel memiliki karier gemilang, termasuk meraih gelar Eredivisie bersama Feyenoord dan lima kali membela timnas Belanda. Tak tanggung-tanggung, reputasinya sebagai pelatih terbangun saat menjadi asisten dari nama-nama besar seperti Ronald Koeman dan Giovanni Van Bronckhorst di klub elit Belanda Feyenoord.
Razzi Taruna, sapaan Dyaradzi Aufa Taruna menyebut, latar belakang dan pengalaman Van Gastel inilah yang menjadi alasan kuat untuk melatih Rafinha dan rekan-rekannya di kompetisi paling akbar di Tanah Air nanti. Puncak prestasinya sebagai pelatih kepala adalah saat sukses membawa klub NAC Breda promosi ke Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda.
Tak hanya di negaranya, Van Gastel juga punya karier bagus saat menangani klub di Liga Super China, Ghuangzhou City. “Dia juga sempat menjabat sebagai asisten pelatih di klub raksasa Turki, Besiktas. ,”ujar Razzi.
Razzi Taruna mengakui, tak gampang untuk menggaet sang pelatih. Negosiasi untuk mendatangkannya alot karena level pengalamannya yang tinggi. Namun, faktor penentu di balik kesepakatan ini adalah kepercayaan sang pelatih terhadap visi dan proyek jangka panjang yang ditawarkan oleh Laskar Mataram, julukan PSIM Yogyakarta.“Dia sangat percaya dengan proyek kami,” tegas Razzi.
Razzi optimistis kehadiran Jean-Paul Van Gastel mampu membawa dampak positif. Yakni untuk musim pertama ini, PSIM ingin bertahan dengan nyaman. PSIM Yogyakarta optimistis mampu mencapai target tersebut dan bahkan memberi kejutan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Menurut Razzi, para pemain yang akan menjadi bagian PSIM musim ini sudah melakukan kesepakatan. Baik pemain lokal maupun pemain asing. Bahkan, sebagaian di antaranya saat ini sudah berada di Yogyakarta. Para pemain yang sudah dikontrak resmi antara lain dua penggawa asing Rafinha dan Yusaku Yamadera. Pemain lokal, Rio Hardiawan, Shavio Seva, dan kiper Harlan Suardi.
Pada musim perdananya di Liga 1 nanti, PSIM Yogyakarta akan menyertakan 20 sampai 30 pemain. Dari jumlah itu, delapan di antaranya pemain asing. Nah, dari delapan pemain asing itu dua di antaranya sudah meneken kesepakatan. Yakni penggawa asing musim lalu, Rafinha dan Yusaku Yamadera
Radzi belum memastikan di mana latihan perdana akan digelar. Lapangan Kenari yang selama ini digunakan PSIM Yogyakarta sudah tidak bisa digunakan. Namun dia memastikan ada beberapa alternatif di Yogyakarta yang akan digunakan untuk latihan.
Dari keseluruhan pemain yang akan disertakan di Liga 1 nanti, manajemen PSIM akan memberikan porsi lebih kepada pemain U-23. Sebab, sesuai regulasi PSSI, para pemain U-23 akan mendapakan menit bermain lebih panjang dibandingkan musim lalu. Karena itu, PSIM akan memperbanyak stok pemain U-23.”Sedangkan pemain lama yang akan dipertahankan mayoritas yang punya banyak menit bermain musim lalu,” tambahnya.
Mengenai target musim depan, Direktur Utama PSIM Yogyakarta Liana Tasno mengatakan, PSIM tidak akan memasang target muluk-muluk di Liga 1 mendatang. Tim berjuluk Laskar Mataram ini hanya menargetkan bertahan di Liga 1 selama-lamanya. Sebagai tim promosi pihaknya realistis. Sebab, persaingan akan sangat ketat. Banyak lagi tim-tim yang jor-joran merekrut pemain.